THE ART OF “WORLDS APART”
“Norman pindah dari kota ke pulau karena pekerjaan ayahnya. Di pulau ini, ia bertemu dengan Kiki ketika tersesat di halaman gedung pagoda. Berjalan masuk, ia tidak menyadari ia telah memasuki dunia gaib. Ratusan lantai pagoda dipenuhi oleh monster yang menyebut diri mereka sebagai roh. Norman dan Kiki Mulai jatuh cinta namun untuk meninggalkan Vihara, mereka harus membuang rasa cinta pada satu sama lain, semakin lama manusia awam berada dialam tersebut jiwa mereka akan lenyap.”
“Worlds Apart” adalah sebuah film pendek karya Tugas Akhir yang dirancang oleh Selly, mahasiswa Binus Animation angkatan B23. Artikel ini dibuat untuk memperlihatkan secara singkat tahap kreatif pada proses pre-produksi pembuatan film yang telah dijalani oleh penulis.
Film animasi “Worlds Apart” menampilkan warisan budaya seni bela diri Tiongkok dan Indonesia dalam wujud adu fisik. Gaya visual yang akan digunakan dalam animasi ini adalah 3D photo-realism menggunakan MetaHuman. Target desain karakter Kiki mengikuti proporsi wajah dan tubuh hyper-realis, mengambil insipirasi dari fitur wajah yang sering ditemui dalam Asia terdiri atas lipatan kelopak epikantus, rambut hitam lurus dan wajah lebih datar, lebar, dan pendek, serta tulang alis, hidung dan dagu yang datar. Gaya gerakan yang digunakan dalam animasi ini adalah Motion Capture kombinasi antara mnggunakan Mixamo dan Studio Motion Capture. Teknologi untuk memotret realita seperti Motion Capture sangat berguna dalam menghasilkan pergerakan ekspresi wajah yang lebih akurat karena berbasis realita. Peranan gerak dalam film animasi “Worlds Apart” akan memanfaatkan teknologi ini sebagai gaya gerak.
Produksi film animasi ini dimulai dari penulisan naskah, storyboard, video animatic dengan suara, desain wajah Kiki menggunakan fitur tengkorak dan hubungan karakteristik fisik wajah Asia, desain wajah Norman menggunakan hasil analisa fitur tengkorak dan hubungan karakteristik fisik wajah Austronesia. Facial modeling wajah karakter Kiki dan Norman disculpt di Zbrush kemudian dimasukkan ke Metahuman Creator menggunakan plug-in Mesh to Metahuman di Unreal Engine. Pada website Metahuman Creator akan di atur tekstur kulit, alis, bulu mata, kumis, warna iris mata, serta tinggi badan. Rambut dibuat dengan plug-in X-gen Autodesk Maya yang di-export sebagai alembic ke Unreal Engine menggunakan Alembic Groom Importer dan Groom Binding. Karakter Kiki dan Norman menggunakan Facial Rig dari Metahuman lengkap dengan constraint dan morph target. Baju yang tight-fitted di-bind ke Skeleton dan skinning manual dengan plug-in ngSkintool.
Selly – 2301889243, Tugas Akhir Semester Ganjil 2023/24 dengan dosen pembimbing Hario Sasongko, S.Sn., M.Sn. dan Javier Mahsa, S.Sn., M.Arts.
Comments :