Mengidentifikasi kondisi inner child seseorang dapat membawa manfaat signifikan
untuk pemahaman diri dan proses penyembuhan diri. Penulis melihat adanya potensi
untuk melakukan refleksi diri tentang masalah yang dihadapi, pengalaman, dan
perasaan individu melalui perancangan permainan video game yang interaktif dan
imersif. Dalam proses perancangannya, penulis menggunakan metode design
thinking. Penulis meneliti dan mengumpulkan data dengan teknik kualitatif melalui
studi literatur, studi pasar, observasi, wawancara, dan melihat minat audiens melalui
kuesioner. Hasil dari perancangan video game ini diharapkan akan membantu
pemainnya untuk belajar menyelesaikan permasalahan mengenai diri mereka sendiri
dan mengarahkan diri saat menghadapi sebuah permasalahan emosional yang
dimiliki.