The Making of “Plastic Free”
Film animasi pendek “Plastic Free” mengisahkan tentang sebuah kantung plastik berwarna biru yang harus menjalani hidupnya dengan bersembunyi dan menghadapi segala macam rintangan yang dapat menyakitinya di Kota Jakarta. Sampai suatu saat sebuah kantung plastik berwarna merah muncul dan dapat membantu Si Biru memiliki hidup baru. Namun, di perjalanan mereka menuju hidup baru tersebut muncul rintangan yang dapat membahayakan mereka berdua dan dapat membuat Si Biru kembali hidup bersembunyi dan mencoba untuk bertahan hidup setiap hari.
Saya terinspirasi membuat “Plastic Free” setelah membaca berita bahwa komposisi sampah kantung plastik di sungai Jakarta tergolong besar dan sampah kantung plastik tersebut dapat terbawa aliran sungai hingga ke laut dan kantung plastik yang sampai ke lautan dapat merusak ekosistem dan membunuh hewan di laut. Setelah mengetahui hal tersebut muncul sebuah ide cerita mengenai sampah kantung plastik yang terbawa aliran sungai dan berakhir di lautan. Alasan saya memilih medium film animasi pendek karena dengan animasi konsep yang tidak biasa bisa menjadi nyata. Saat ini tidak banyak juga film animasi pendek yang mengangkat tema sampah kantung plastik dan belum juga ada film animasi pendek yang menggunakan kantung plastik sebagai sebuah karakter utama. Film animasi pendek ini akan ditayangkan dalam Youtube dan dapat ditonton dengan link berikut: https://youtu.be/6D2VrmFpihw. Dengan begitu masyarakat dapat menonton film animasi pendek ini dengan mudah.
Tahap awal pembuatan film animasi pendek ini adalah Story, dan saya terinspirasi dari dua film animasi pendek yang dapat membuat ide awal cerita saya menjadi lebih matang. Dua film tersebut adalah The Blue Umbrella dan Oktapodi. Kemudian, tahap selanjutnya adalah Visual. Untuk style environment dan animasi saya terisnpirasi dari empat film, yaitu Love Out Loud, A Silent Film; Cooking; Facebook Story; dan Paperman. Keempat film tersebut dalam hitam putih dan dalam Love Out Loud, A Silent Film dan Paperman hanya satu object yang memiliki warna. Dengan begitu penonton tahu kalau object tersebut adalah jalan cerita film. Sama seperti film-film tersebut “Plastic Free” juga dalam hitam putih dan hanya dua karakter utama dan sampah kantung plastik lain yang memiliki warna. Dengan begitu penonton menjadi tahu kalau film ini berasal dari perspektif dan dalam dunia sang karakter.
Tahap selanjutnya adalah Character Design. Pemeran utama dalam film ini adalah sebuah kantung plastik berwarna biru yang bernama Si Biru. Ia memiliki warna cyan, yang masuk dalam spectrum warna biru, untuk menunjukkan kalau Si Biru adalah lelaki sesuai dengan referensi cerita, yaitu film The Blue Umbrella. Pemilihan warna cyan adalah agar Si Biru terlihat lebih menonjol di environment yang monokromatik. Cyan dikenal sebagai warna yang memiliki rasa tanggung jawab tinggi, memiliki observation skill yang kuat, dan sensitif atau memiliki emosi yang tidak seimbang. Hal-hal tersebut cocok dengan sifat Si Biru. Si Biru memiliki jenis kantung plastik Vest Carrier Bag, karena desain tersebut merupakan salah satu jenis yang banyak digunakan di kota Jakarta. Si Biru juga terlihat tidak memiliki banyak tekstur atau keriput di badannya untuk menunjukkan kalau Ia tidak banyak bergerak dan selalu bersembunyi di tempat persembunyiannya tersebut.
Pemeran kedua dalam film ini adalah sebauah kantung plastik berwarna merah yang bernama Si Merah. Ia memiliki warna magenta, yang masuk dalam spectrum warna merah, untuk menunjukkan kalau Si Merah adalah perempuan sesuai dengan referensi cerita, yaitu film The Blue Umbrella. Dengan menjadikan Si Merah perempuan penulis dapat menunjukkan tema romantis dalam film ini dengan membuat Si Biru dan Si Merah memiliki ketertarikan antara satu sama lain. Kemudian dengan menggunakan magenta Si Merah terlihat lebih menonjol di environment yang monokromatik. Magenta dikenal sebagai warna yang membawa keseimbangan pada hidup seseorang, color of change, membawa kebahagiaan, dan tidak egois. Hal-hal tersebut cocok dengan sifat Si Merah. Warna Si Merah juga dikaitkan dengan cinta, yang kembali menunjukkan tema romantis film ini ini dan meyimbolkan kalau Si Merah adalah love interest Si Biru. Si Merah memiliki jenis kantung plastik Vest Carrier Bag in Block, karena desain tersebut merupakan salah satu jenis yang banyak digunakan di kota Jakarta. Berbeda dengan Si Biru, Si Merah terlihat memiliki banyak tekstur atau keriput di badannya untuk menunjukkan kalau Ia banyak bergerak dan sebuah karakter yang aktif.
Si Merah memiliki ukuran lebih besar dari Si Biru, karena di Jakarta rata-rata kantung plastik berwarna merah memilki ukuran yang lebih besar dari kantung plastik biasa. Selain itu, Si Merah terlihat lebih berani dan kuat dibanding Si Biru yang memilki ukuran lebih kecil.
Tahap terakhir adalah Production dan Post-Production. Pada tahap ini saya membagi pipeline menjadi empat. Pertama, membuat background animasi menggunakan software Procreate dan Photoshop. Kedua, membuat semua character animation dengan teknik hand drawn animation menggunakan software Procreate. Hasil animasi kemudian di export menjadi mov. Ketiga, editing dan memberi VFX menggunakan software After Effects. Terakhir, memberi SFX dan musik menggunakan software Premiere Pro. Semua aset yang dibuat pada tahap ini mengikuti storyboard dan animatic yang sudah dibuat sebelumnya.