THE MAKING OF ANIMATED SHORT FILM “THE BOY AND THE RED STRING”
The Boy and The Red String merupakan animasi singkat 2 dimensi yang menceritakan seorang anak laki – laki berpetualang menyusuri benang merah yang mengikat lengan kirinya. Animasi ini merupakan simbolisasi dari seorang pasien koma yang berjuang untuk bangun.
PROSES
Storyboard
Tahap awal dari pengerjaan animasi ini dimulai dari pengerjaan storyboard dengan gambaran kasar akan background dan suasana setiap adegannya. Di dalam storyboard, ada elemen – elemen yang perlu dipertimbangkan, diantaranya yaitu komposisi background, layout dan lighting yang dirancang demi mendukung suasana dan pesan yang ingin disampaikan. Penulis banyak menemukan referensi dan panduan terkait materi tersebut melalui buku Framed Ink oleh Marcos Mateu Mestre.
Background
Setelah screenplay dan storyboard selesai dibuat, penulis lalu memulai produksi latar belakang dengan menggunakan program Adobe Photoshop dan bantuan modeling 3D dengan menggunakan Autodesk Maya pada beberapa adegannya. Acuan terhadap proses produksi latar belakang tidak terlepas dari arahan storyboard dan screenplay. Penulis dapat membuat keputusan pemilihan warna dan komposisi berdasarkan mood dan storyboard yang telah disusun sesuai dengan keperluan screenplay. Background disiapkan terlebih dahulu oleh penulis untuk mempermudah proses animating, khususnya ketika melakukan animasi di mana satu kesatuan background dan foreground menjadi prioritas. Pada adegan lain, misalnya close up character, background bukan merupakan prioritas sebab penyatuan elemen antara latar belakang dan foreground cenderung lebih mudah
Animating
Penulis melakukan proses animating melalui program Clip Paint Studio. Tidak seperti animasi tradisional yang mengandalkan pekerjaan manual 24 atau 25 gambar per detik, penulis hanya perlu menggambar setiap perpindahan gerakan saja dan mengatur kapan gambar harus diganti.
Compositing
Tahap akhir dari pembuatan animasi ini adalah proses compositing. Melaui proses ini, penulis menyesuaikan warna, menambahkan efek blur, dan menggabungkan adegan secara runut hingga membentuk film yang utuh.
Pesan Tersirat
Tidak semua hal perlu disampaikan secara literal, penulis memberikan elemen – elemen visual yang memiliki makna lain. Mimpi, bagi sebagian orang hanyalah merupakan visual yang muncul pada saat seseorang tertidur, akan tetapi bagi orang lain, mimpi juga merupakan simbol dari kejadian di dunia nyata yang sedang terjadi atau bahkan akan terjadi. Di dalam cerita The Boy and The Red String sendiri, ada beberapa simbol yang menjadi elemen dari visual animasi.
Menara putih
Menara dapat menyimbolkan aspirasi yang tinggi dan harapan. Apabila dilihat dari sudut metafora, menara bewarna putih menyimbolkan tempat yang jauh dari kenyataan. Melalui desain ini, penulis hendak menunjukkan bahwa di awal film pendek, karakter Boy sedang berada di tempat yang jauh dari dunia nyata, yaitu dalam alam mimpinya. Tower adalah tempat di mana Boy terbangun dan menyadari bahwa ia sedang berada di tempat yang tidak ia kenal sama sekali. Di tempat ini, ia baru mulai berinteraksi dan mengenal lingkungan sekitarnya dan melihat benang yang tersemat pada tangannya.
Hutan
Hutan memiliki makna situasi ketidaksadaran. Itulah mengapa, banyak adegan dalam animasi singkat ini di mana karakter Boy menelusuri hutan rimba.
Benang Merah
Benang merupakan ikatan yang menghubungkan satu hal dengan hal yang lain. Di dalam animasi ini, karakter Boy ditampilkan terikat dengan sebuah benang yang menghubungkannya dengan sebuah gerbang raksasa. Penulis hendak menggambarkan bahwa karakter Boy masih terhubung dengan kehidupan nyata.
Gerbang
Ada banyak makna terkait pintu gerbang raksasa, pintu gerbang dapat menyimbolkan jalan masuk ke dalam fase lain dalam hidup. Pintu gerbang juga menyimbolkan awal yang baru. Makna lainnya yaitu menyimbolkan akhir dari dunia mimpi dan kembali pada dunia nyata.
Gerbang ini merupakan tujuan akhir Boy meskipun ia belum mengetahuinya. Gerbang ini adalah ujung dari tali merah yang mengikat pada dirinya. Boy mengalami banyak perasaan ketika berhadapan dengan gerbang ini. Ia penuh antisipasi, ia heran, dan berdebar.Oleh karena situasi ketidaktahuannya, maka adegan ini digambarkan dengan warna warna yang gelap dan tidak bersaturasi tinggi seperti adegan – adegan sebelumnya,
Animasi singkat The Boy and The Red String hendak menyampaikan bahwa dalam kita tidak boleh mudah menyerah dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan meskipun dalam perjalanan menuju tujuan tersebut mungkin saja kita menghadapi banyak rintangan, mulai dari yang mudah hingga yang sulit sekalipun. Karakter Boy, meski sempat putus asa, tetap bangkit dan berjuang dalam situasi yang sulit.
Comments :