The Making Of “ARK”
BACKGROUND : Untuk masa lalu yang tidak dapat diubah, semua pengalaman traumatis, kesedihan, kehilangan orang – orang yang disayang mungkin merupakan alasan mengapa kita menutup diri dari orang lain. Tanpa sadar kita jatuh kedalam kesedihan yang berlarut-larut dan menghilangkan jati diri kita yang sebenarnya.
Di era modern, seiring dengan kehidupan masyarakat yang semakin individual membuat seseorang mudah mengalami depresi akibat masalah-masalah sepele bahkan mengakhiri hidupnya begitu saja.
Film animasi pendek “ARK” mengisahkan tentang seorang anak laki-laki bernama Zen yang mengalami depresi akibat kehilangan kedua orangtuanya dan tidak memiliki motivasi hidup lagi.
Ark adalah sebuah film animasi pendek yang berkonsep futuristik dengan setting di tahun 2200 ketika seluruh Bumi sudah ditutupi air dan tidak ada lagi pulau yang tersisa bagi manusia untuk hidup.
Environment Design: Untuk menampilkan kesan futuristik yang kuat, desain environment merupakan elemen yang sangat penting dalam film animasi pendek ini. Tempat-tempat inilah yang akan membantu penonton untuk lebih dapat memahami seperti apa situasi dan kondisi yang terjadi pada saat itu dan membuat penonton lebih mudah untuk menangkap maksud dari cerita yang disampaikan.
Untuk proses desainnya, pada awalnya saya mencoba mengeksplorasi berbagai bentuk melalui sketsa. Bentuk Arknya sendiri mengalami perubahan berkali-kali dari sketsa awal sampai dengan bentuk 3d akhir yang digunakan pada film. Konsep simpel dan fungsional menjadi dasar yang kemudian diterapkan kedalam semua desain envinronment yang saya buat.
Selain desain dari bentuknya, hal yang perlu diperhatikan dan menjadi titik berat utama dalam desain environment di film ini adalah tekstur dan pencahayaan. Pemilihan tekstur dan peletakan lampu memiliki peran yang saling berhubungan satu dan yang lainnya. Ketika tekstur yang tepat tidak didukung dengan pencahayaan yang benar maka hasilnya akan menjadi kurang maksimal.
Dari gambar-gambar diatas dapat dilihat saya menggunakan jenis light photometric, dengan jumlah minimal 5 untuk setiap envi yang dibuat, jumlahnya akan semakin banyak tergantung dari seberapa banyak efek cahaya dan bagian-bagian dari ruangan yang ingin ditampilkan. Light photometric merupakan jenis lampu yang menarik, karena bentuknya dapat diubah-ubah sehingga tidak sulit untuk mengatur parameternya sesuai keinginan. Untuk tekstur saya banyak menggunakan tingkat reflection yang tinggi, untuk mempertegas setting tempat yang berada di bawah laut dan kesan futuristik yang didominasi dengan faktor besi/baja. Ditambah dengan specular map dan z depth untuk mempertegas bagian-bagian kecil yang mengkilat dan memberi kesan kedalaman.
Hampir seluruh mood warna yang ada pada film ini ditampilkan melalui pencahayaan dan tekstur dari masing-masing envi, Keuntungannya tahap compositing menjadi tidak terlalu sulit, namun tentu ada harga yang harus dibayar yaitu durasi rendering yang sangat lama (kurang lebih 1 frame = 20menit).
Inilah sekilas mengenai tahapan-tahapan pembuatan desain environment dari film animasi Ark yang saya buat. Semoga bermanfaat dan menginspirasi! Terima Kasih.
Sherly Arviana
Comments :