Dinamika hubungan antara orang tua dan anak di era kontemporer mengalami penurunan yang
signifikan, seraya dengan pergeseran dalam representasi peran orang tua dalam berbagai medium,
termasuk cerita animasi. Dalam banyak tayangan, peran orang tua yang baik jarang mendapat sorotan,
sementara peran orang tua yang kurang mendukung malah terkadang menghasilkan anak yang
diidolakan oleh banyak orang. Contoh-contoh seperti Cinderella dan Putri Salju yang rajin dan
penyabar menunjukkan bahwa naratif sering kali menggambarkan anak-anak yang tumbuh bahagia
meskipun tanpa keterlibatan orang tua. Namun, realitas menunjukkan sebaliknya. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang komunikasi visual melalui animasi pendek berjudul “Di Luar Jangkauan,”
yang menyoroti isu kurangnya keterbukaan komunikasi antara anak dan orang tua sebagai hasil dari
parenting yang terlalu menghukum. Pendekatan otoriter tidak hanya menciptakan jarak emosional,
tetapi juga memberikan kesempatan bagi anak untuk menyembunyikan aspek-aspek kehidupannya yang
seharusnya menjadi bagian integral dari dialog keluarga. Melalui riset ini, diharapkan pesan tentang
pentingnya komunikasi sehat antara orang tua dan anak dapat diwujudkan dalam sebuah karya
animasi yang memotivasi perubahan pola pengasuhan menuju hubungan keluarga yang lebih
mendukung dan saling pengertian.