Film animasi pendek 2 dimensi Pokoknya Harus Habis mengambil tema mitos Indonesia dan juga perilaku susah makan, dengan menampilkan mitos-mitos tradisional tentang makanan karena potensi penggunaan mitos di bidang selain kesehatan masih bisa dikembangkan. Alasan saya mengangkat tema ini adalah untuk meningkatkan kesadaran mengenai perilaku susah makan, mitos tradisional Indonesia, dan juga karena masih kurangnya paparan mitos makanan dari Indonesia yang merepresentasikan budaya, kebijaksanaan lokal dan kepercayaan para leluhur dalam bentuk animasi tradisional 2D. Proses pembuatan dimulai dengan konseptualisasi ide cerita dan pengembangan mitos-mitos yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber agar bisa menciptakan visual yang menarik dan dapat menggunakan basis animasi dengan efektif. Setelah mengumpulkan ide, konsep cerita, dan mitos-mitos yang akan ditampilkan, maka proses selanjutnya adalah proses visualisasi ide-ide tersebut menjadi sketsa-sketsa kasar dengan berbagai alternatif agar kemudian bisa dikembangkan sesuai dengan gambaran yang diinginkan penulis. Setelah sketsa kasar telah dibuat dan diulas dosen pembimbing, maka sketsa kasar tersebut kemudian akan diolah, dikembangkan, dan dirapikan agar desain dapat difinalisasikan. Desain para karakter saya dasarkan dari teori shape language dan juga teori 4 tipe temperamen Hippokrates-Galen. Karena kedua karakter memiliki kepribadian yang lumayan mirip, maka bentuk dasar keduanya adalah sama yakni persegi untuk menampilkan kekerasan kepala, diiringi bentuk dasar yang menunjang sifat para karakter yang lain, dengan karakter Anak segitiga (yang melambangkan pergerakan) dan karakter Ibu lingkaran (yang melambangkan sifat feminim).  

Color palette terdiri dari warna pastel cerah yang mengutamakan warna aksen hijau yang memiliki makna psikologis warna yang sesuai dengan tema cerita animasi pendek ini yakni permulaan baru. Selain itu, warna utama adalah warna cerah untuk menampilkan kesan hangat dan lighthearted. Color palette karakter terdiri dari warna-warna dominan seperti hijau dan diiringi dengan warna hangat, dimana pada dunia mimpi warna para karakter dibalikkan dengan warna aksen merah dengan iringan warna dingin. Warna dipilih karena mengusung kesan dingin dan tidak biasa.

 

Environment pada animasi pendek ini terletak di paduan ruang makan dan dapur yang terkesan simpel namun modern. Setting waktu pada cerita animasi berlangsung dari siang menuju sore, dengan adanya perubahan penampilan bayangan dan permainan warna. Selain itu, terjadi juga perubahan warna pada latar saat mulai terjadinya konflik untuk melambangkan perubahan mood. Di sisi lain, terdapat juga environment lainnya yang melambangkan imajinasi anak seperti pada showdown koboi dipadukan dengan environment yang sesuai. Pada dunia mimpi, environment tidak terlalu banyak detail namun terdapat perubahan bentuk latar saat situasi di dunia mimpi menjadi semakin tidak pasti. Color palette environment penggunaannya lebih fleksibel namun pada dasarnya terdiri dari warna-warna seperti merah muda agar semakin menonjolkan warna aksen hijau pada karakter. Namun pada dunia mimpi, environment lebih mengutamakan warna monoton agar semakin menimbulkan kesan dingin dan perasaan tidak nyaman jika dibandingkan dengan warna environment utama.  

Dari segi komposisi, saya menerapkan sebuah penghalang di antara kedua karakter pada awal cerita untuk menunjukkan hubungan kedua karakter yang tidak terlalu dekat. Namun pada bagian akhir cerita jarak kedua karakter dihilangkan yang merepresentasikan hubungan yang semakin erat antara keduanya. Hal ini juga ditunjukkan dari permainan bayangan dari jendela yang bertindak sebagai dinding antara dua karakter yang kemudian dilewati karakter Ibu saat pencapaian resolusi cerita yang merepresentasikan bahwa yang terjadi sudah berada di belakang kedua karakter dan ini membuka tahap permulaan baru untuk hubungan kedua karakter.

Saya berharap animasi pendek ini dapat membuka potensi bagi mitos dan juga budaya Indonesia lainnya yang kurang paparan agar bisa diingat dan diawetkan dalam bentuk animasi bagi generasi mendatang.