UnDisabled adalah sebuah animasi pendek yang menceritakan seorang penyandang disabilitas bernama Alan yang di-bully oleh teman sekelasnya yang nakal karena kekurangan fisiknya. Sepulang sekolah, ayah Alan yang mengetahui kejadian tersebut mengajak anaknya untuk menonton pertandingan bola basket kursi roda. Alan yang merupakan penggemar bola basket takjub karena tidak mengetahui difabel seperti dia juga bisa bermain bola basket, dan mulai saat itu bertekad untuk berlatih bola basket. Awalnya Alan mengalami kesulitan, namun dengan semangat pantang menyerahnya dia mulai mahir dalam bermain bola basket dan mengalahkan anak nakal yang mem-bullynya.

 

Screenshot Animasi Pendek UnDisabled

Deskripsi Pembahasan

Ide dari animasi pendek ini didapat dari kejadian diskriminasi terhadap penyandang disabilitas yang masih marak terjadi di Indonesia. Misalnya, masih banyak penyandang disabilitas yang dianggap tidak bisa hidup mandiri karena keterbatasan fisiknya. Bahkan beberapa kali peristiwa tersebut viral di sosial media. Maka dari itu, penulis ingin memberikan edukasi bahwa penyandang disabilitas juga bisa hidup independent seperti masyarakat pada umumnya.

Penulis memilih karakter dan latar yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, penulis memilih karakter anak-anak SMA karena bullying paling umum terjadi pada lingkungan sekolah.

Desain Karakter di Animasi Pendek UnDisabled

Untuk latar belakang, penulis memilih latar sekolah dan perumahan untuk menyesuaikan dengan karakter yang dibuat. Dengan demikian, animasi pendek yang dibuat akan terasa lebih relatable dan pesan moral yang disampaikan akan lebih mudah dicerna.

Desain Latar Belakang di Animasi Pendek UnDisabled

Kesimpulan

Setelah animasi selesai dibuat, penulis berharap masyarakat yang menonton animasi pendek ini dapat belajar bahwa penyandang disabilitas harus diperlakukan dengan layak seperti masyarakat pada umumnya. Dengan demikian kesenjangan antara non-difabel dan difabel dapat berkurang dimana sesuai dengan sila kedua Pancasila yang tertulis “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.

 

Penulis:

Dhafin Rizki Fahrezy