Perkembangan emosi anak-anak adalah tahap tumbuh kembang mereka untuk mempersiapkan diri sebelum berinteraksi dengan orang-orang di sekitar mereka. Selain mengontrol emosi mereka, perkembangan emosi ini sangatlah penting agar mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar mereka.

Menurut Dr. Candra Wahyuni dalam bukunya yang berjudul “Panduan Lengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun”, optimalisasi perkembangan sosial emosional ini memerlukan kerja sama yang baik antara orang tua, guru, dan lingkungan sekitar. Apabila anak tumbuh di lingkungan yang sering merendahkan dirinya, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sering minder, pesimis, dan tidak bisa mencintai dirinya sendiri. Inilah mengapa peran orang tua dan lingkungan sekitar sangatlah penting dalam membimbing anak mengoptimalisasikan perkembangan sosial emosional mereka.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memiliki keinginan untuk mengajarkan kepada anak-anak bahwa mengendalikan emosi dan perlakuan mereka adalah hal yang sangat penting. Penulis pun memutuskan untuk mengangkat topik mengenai perkembangan emosi serta hubungan orang tua dan anak ke dalam animasi pendek “Amara”. Pengemasan animasi pendek “Amara” ini dilakukan dengan menggunakan animasi 2D bergenre fantasy dan light drama. Peran penulis dalam mengerjakan animasi ini adalah sebagai animator yang fokus pada pergerakan karakter serta penanggung jawab dari cinematography animasi pendek ini.

 

Karakter utama dalam film animasi pendek ini adalah seorang ksatria Kerajaan Emovere bernama Raditya yang dikutuk menjadi sebuah boneka kucing berwarna oranye. Meskipun Raditya adalah karakter utama dalam film animasi pendek, kelompok penulis memutuskan untuk tetap menggunakan judul “Amara” karena karakter Amara adalah fokus utama dalam cerita ini. Nama Amara sendiri diambil dari kata amarah, kata yang sangat mencerminkan emosi seorang anak apabila ia merasa kesal dan marah apabila sesuatu tidak berjalan sesuai dengan keinginannya

Animasi pendek “Amara” sendiri adalah animasi pendek berdurasi 12 menit 35 detik dengan gaya animasi ikonik, karena target utama dari animasi ini adalah anak-anak berusia 10 tahun kebawah. Oleh karena itu, kelompok penulis menggunakan gaya animasi ikonik sehingga anak-anak mudah mengikuti animasi pendek “Amara”, dimana animasi ini juga menggunakan warna-warna cerah dan bentuk-bentuk sederhana sehingga terkesan lucu.

Pengambilan latar tempat dan waktu dibagi menjadi dua, yakni dunia dalam buku cerita dan juga dunia nyata tempat Amara dan ayahnya tinggal. Pengambilan latar buku cerita adalah era medieval dengan latar tempat hutan dan kerajaan Emovere, mengingat anak-anak memiliki imajinasi yang luas dan mereka sangat menyukai cerita fantasi seperti yang ada pada buku-buku dongeng. Sementara itu, pengambilan latar tempat pada dunia nyata mengambil era modern yang biasa kita temui di sekitar kita saat melangkah keluar dari rumah. Animasi dalam film “Amara” ini juga menggunakan limited animation sebagai cara untuk menciptakan animasi tanpa harus menghabiskan waktu dalam tahap production, sehingga proses post-production bisa dilakukan secara cepat dan film siap untuk dipublikasikan.

Untuk motion style animasi yang akan digunakan untuk proses perancangan animasi pendek ini, penulis menggunakan referensi dari salah satu video trailer berjudul “Tsubaki in Thawing Snow” di akun resmi YouTube milik game open world RPG bernama Genshin Impact yang dirilis pada tanggal 18 April 2022 oleh miHoYo Inc. Animasi ini sendiri memiliki motion style semi-realistis, dimana gerakan dalam trailer karakter ini didasari oleh pergerakan yang dapat dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari namun ada beberapa pergerakan yang tidak mengikuti hukum fisika maupun gravitasi. Motion-style dalam short-trailer “Tsubaki in Thawing Snow” juga menggunakan penggabungan antara limited animation dan full animation.

Dalam tahap production, kelompok penulis hendak melakukan proses pewarnaan dan animasi secara manual mulai dari pembuatan animatic hingga keseluruhan animasi diberi lineart dan pewarnaan. Akan tetapi, kelompok penulis memutuskan untuk menggunakan aplikasi animasi ToonBoom Harmony dimana turntable yang sudah digambar oleh salah satu kelompok penulis diberikan treatment berupa clean-up dan rigging sehingga proses animasi bisa berjalan cepat. Penggunaan aplikasi animasi ToonBoom Harmony sangat membantu kelompok penulis dalam menyelesaikan animasi pendek “Amara”.

Setelah semua animasi dan aset visual environment dan perabot-perabot digabungkan menggunakan aplikasi ToonBoom Harmony, kelompok penulis memberikan treatment post-production dengan menambahkan efek visual, musik, narasi voice-over, dan juga touch-up menggunakan Adobe After Effects. Hasil akhir dari proses produksi menghasilkan film animasi pendek Amara

Animasi pendek “Amara” ini masih memiliki banyak potensi yang dapat diperbaiki dan dikembangkan. Potensi yang dapat diperbaiki dan dikembangkan adalah pergerakan karakter yang dirasa masih kurang memenuhi prinsip animasi anticipation dimana pergerakaran karakter terjadi secara tiba-tiba tanpa menunjukkan ancang-ancang. Selain kurangnya anticipation, penulis juga kurang mempertimbangkan prinsip animasi staging dalam proses production sehingga beberapa scene terasa kurang enak untuk dilihat. Aspek lain yang dapat diperbaiki adalah aspek cinematography, terutama pada pengambilan shot dan juga pergerakan kamera.

Penulis berharap bahwa artikel singkat mengenai pembahasan proses produksi animasi pendek “Amara” dapat bermanfaat bagi para pembaca maupun para animator di masa mendatang yang hendak membuat animasi pendek dengan gaya animasi limited animation.

 

Penulis,

Felicia Nursalim