“Miko The Stray Cat” adalah animasi pendek 2D bergenre drama dan komedi yang menceritakan tentang seekor kucing jalanan bernama Miko yang membutuhkan kasih sayang dari manusia. Namun keberadaan Miko sering diabaikan oleh masyarakat dan suatu hari Miko tiba-tiba disiksa oleh seorang anak laki-laki bernama Ardi karena Miko telah membuat halaman rumahnya berantakan.

Tema yang diangkat dalam animasi pendek “Miko The Stray Cat” adalah penyiksaan pada kucing jalanan dan latar tempatnya adalah perkotaan di Indonesia. Penulis mengangkat tema ini karena penyiksaan hewan terutama pada kucing jalanan masih disepelekan oleh masyarakat hingga saat ini. Maka dari itu, melalui animasi pendek yang penulis buat, masyarakat dapat lebih peduli terhadap kucing jalanan dan tidak menganggap mereka sebagai hama atau pengganggu karena kucing juga merupakan makhluk hidup.

Terdapat tiga karakter dalam film animasi pendek ini, yaitu Miko, Ardi dan Julia. Miko adalah seekor kucing jalanan yang hidup di sekitar perkotaan yang sering diabaikan. Ardi adalah seorang anak laki-laki yang menyiksa Miko. Dan Julia adalah seorang anak perempuan yang menyelamatkan Miko. Desain karakter dibuat dengan style iconic dan proporsi tubuh setiap karakter dibuat berbeda-beda supaya mudah membedakannya.

Environment dalam animasi pendek ini terdiri dari gang tempat sampah, perkotaan, restoran Padang, Rumah Ardi dan Rumah Julia. Gang tempat sampah digambarkan dengan lingkungan yang kumuh dan banyak kantong sampah yang berserakan. Perkotaan digambarkan dengan berbagai macam toko seperti minimarket, kafe dan restoran padang sama seperti yang ada di perkotaan pada umumnya. Restoran Padang digambarkan dengan lebih detail dari yang ada di adegan perkotaan, yaitu dengan susunan piring di etalase dan stiker masakan Padang. Rumah Ardi digambarkan dengan rumah yang cukup minimalis dengan tong sampah di depan rumahnya. Dan Rumah Julia digambarkan dengan rumah yang lebih luas dan sedikit lebih detail.

Proses pra-produksi diawali dengan pembuatan treatment cerita, script, storyboard, desain karakter dan environment. Untuk proses produksi dilakukan dengan sketsa scene, pembuatan keyframe, blocking gerakan, penambahan base color dan detailing scene. Untuk post-produksi dilakukan dengan menggabungkan hasil animasi, penambahan color grading, sound effect dan musik serta merender hasil animasi

 

Penulis,

Fidelia Christiana