The Making of “Say No!”

Say No! adalah film animasi pendek yang menceritakan tentang seorang anak bernama Andini yang selalu diatur oleh orangtuanya dan hanya bisa menurut. Penulis membuat film ini karena penulis merasa masih banyak orang yang memiliki sifat konformis. Sifat konformis ini memiliki beberapa hal yang negatif, yaitu seperti dapat menimbulkan diri yang tidak memiliki kepercayaan diri dan tidak bisa mengutarakan keinginan dari diri sendiri dan hanya bisa mengikuti keinginan orang lain tanpa memedulikan keinginannya sendiri. Oleh karena itu dengan media animasi ini, penulis berharap mampu menyampaikan tidak baiknya sifat konformis kepada orang yang membutuhkan dan dapat dijadikan motivasi bagi yang membutuhkan juga.

Dalam animasi ini penulis membuat 2 karakter, yaitu si anak bernama Andini dan si ibu bernama Cornelia. Dalam pembuatan karakter Andini, penulis membuat Andini memiliki desain atau bentuk kepala yang lebih bulat. Itu bertujuan untuk membuat kesan bahwa Andini memiliki sifat yang Friendly. Pemberian warna merah bertujuan untuk memberikan bahwa Andini adalah anak yang periang dan aktif dan warna putih sebagai anak yang baik. Namun penulis membuat warna baju Andini menjadi lebih kusam pada saat remaja, yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi Andini yang terikat dan tidak bebas dari aturan orang tuanya.

Sedangkan untuk karakter Cornelia, penulis memberi desain berupa bentuk kepala yang cenderung berbentuk kotak yang memberikan kesan tegas kepada karakter. Dan untuk baju penulis memberi warna putih sebagai gambaran bahwa sebenarnya maksud dari yang ia lakukan pada anaknya adalah dengan tujuan yang baik namun tanpa sadar ia membebani anaknya, dan untuk warna coklat penulis ingin menggambarkan kesan kenyamanan sebagai sorang ibu yang membuat Andini nyaman pada ibunya dan mengiyakan apa kata ibunya.

Dan untuk desain Andini besar. Penulis membuat desain baju yang lebih longgar dan bebas serta warna yang lebih cerah untuk memberikan kesan bahwa Andini sekarang sudah menjadi lebih ceria dari sebelumnya dan sudah bebas dari aturan orang tuanya yang sebelumnya mengikatnya. Ditambah dengan gaya rambut yang diikat kucir untuk memberikan kesan aktif lagi.
Dan untuk desain karakter Cornelia saat kecil, penulis juga menggambarkan dengan fajah yang cenderung bulat untuk menimbulkan kesan anak yang Friendly dan baju putih yang menimbulkan kesan baik. Karena Cornelia kecil memiliki sifat yang sama seperti Andini yaitu anaknya. Namun Cornellia berubah setelah mengikuti keinginan dari ibunya, dan mengikuti cara mendidik anak seperti ibunya.
Penulis membuat desain yang berbeda di setiap fase, bertujuan untuk memperlihatkan perubahan yang terjadi dalam diri seseorang dalam bersikap dan dalam animasi ini di perankan oleh Andini dan Cornelia.