“Penyebab Jerawat Pada Remaja” merupakan sebuah animasi edukasi 2 dimensi dengan durasi 3-4 menit yang menceritakan tentang Stefani, seorang remaja yang memiliki permasalahan jerawat pada wajahnya membuat penampilannya berbeda dengan teman-temannya dan diejek sehingga ia kurang percaya diri. Ditambah juga dengan karakter pendukung lainnya seperti temannya Stefani, dan seorang dokter yang akan membantu Stefani untuk menangani lebih lanjut permasalahan jerawatnya yang tidak kunjung membaik.

Cerita dari animasi edukasi dibuat berdasarkan data-data yang dikumpulkan selama riset. Terinspirasi dari kisah para acne fighter yang kerap dibully dan dianggap sebelah mata karena tampilan fisiknya yang berbeda dengan memiliki jerawat diwajahnya, sehingga menimbulkan rasa kurang percaya diri. Masa remaja adalah masa yang rawan karena terjadinya pubertas yang mengakibatkan adanya perubahan secara fisik seperti munculnya permasalahan jerawat terutama diwajah. Walaupun jerawat termasuk sebagai penyakit kulit, tetapi penyakit ini masih bisa disembuhkan asal mendapatkan penanganan yang baik dan benar. Berbagai cara dan produk untuk menyembuhkan permasalahan jerawat yang beredar di internet namun belum tentu terjamin keamanannya yang bahkan dapat memperparah kondisi wajah, karena kondisi wajah setiap orang berbeda-beda. Sehingga dibuatnya animasi edukasi ini diharapkan para remaja tidak terlalu panik ketika memiliki permasalahan jerawat tersebut dengan melakukan berbagai cara yang belum terjamin keamannya, sebaiknya kita harus terlebih dahulu memahami tipe kulit sendiri dengan mengkonsultasikannya ke dokter.

Setelah melalui proses riset dengan pengumpulan data dari berbagai sumber, tahap selanjutnya adalah penulis membuat narasi sebagai rangkuman dari informasi yang telah dikumpulkan agar penonton dapat mengerti secara garis besarnya. Kemudian penulis bagi sesuai kejadian dan mulai membuat storyboard sesuai dengan penjelasan narasi. Tujuannya untuk menjelaskan secara visual apa yang akan dibicarakan dalam animasi edukasi ini.

Pada tahap pembuatan storyboard ini penulis merancang sketsa visual, komposisi, juga beberapa alternatif adegan yang akan digunakan sesuai dengan teks narasi. Diiringi dengan pembuatan karakter, environment, dan aset yang sekiranya diperlukan untuk menjelaskan alur cerita animasi edukasi ini. Penulis membuat karakter Stefani dan temannya menggunakan seragam olahraga karena awal mula cerita terjadi ketika mereka sedang bermain basket, sedangkan karakter dokter digambarkan memakai jas dokter berwarna putih sesuai dengan pekerjaannya. Penulis juga membuat environment sedemikian rupa untuk menjelaskan latar belakang adegan ketika Stefani sedang melakukan kesehariannya. Warna cerah untuk siang hari seperti pada background di lapangan sekolah, meja makan, dan ruang dokter, sedangkan warna gelap untuk menggambarkan malam hari seperti pada background di kamar tidur.