GameStorm ini adalah sebuah ide game design yang dibuat oleh Hadyan Pradika, Mahasiswa Universitas Bina Nusantara, yang dibuat untuk menyelesaikan Tugas Akhirnya. Game design ini berkonsep tentang seorang game developer lokal yang terancam bangkrut lalu ia harus mengikuti sebuah lomba game design agar mendapat bantuan dari pemerintahan. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa kondisi game developer lokal sangat memperlukan mereka. Hal ini terjadi dikarenakan produk game developer lokal yang kalah bersaing dengan produk developer luar. Oleh karena itu maka penulis berusaha untuk membuat sebuah game design yang dapat dijadikan platform untuk membantu developer lokal. Namun dikarenakan kurangnya waktu dan sumber daya manusia maka hasil akhir dari proyek ini cukup sampai trailer dan workbooknya.

Proyek ini dimulai dengan mencari sumber permasalahan dari problem ini. Dan menurut artikel yang ada, beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa developer lokal kalah bersaing adalah sebagai berikut:
– Kualitas produk yang kalah dengan luar
– Kurangnya dana yang diberikan oleh pemerintah
– Kurangnya Pendidikan khusus untuk developer lokal dalam mendevelop maupun memasarkan game.
Dari permasalahan ini dapat dilihat bahwa poin penting dari permasalahan ini terdapat pada Pendidikan khusus yang kurang. Oleh karena itu penulis membuat sebuah game dengan bertujuan dapat meningkatkan informasi yang diperlukan oleh game developer.
Untuk konsep gamenya, penulis mencoba menggunakan konsep Carddrafting sebagai konsep dasarnya. Konsep ini adalah konsep memilih opsi dari beberapa pilihan dan menggabungkan semua konsep yang sudah dikumpulkan untuk menjadi konsep baru. Hal ini dilakukan karena konsep ini mirip dengan konsep brainstorming yang biasanya digunakan oleh developer untuk mengembangkan suatu ide.
Setelah mendapatkan konsep game yang dimau, maka diperlukan sebuah karakter dan cerita yang di pakai untuk melengkapi konsep game tersebut.

untuk karakter, penulis mencari desain karakter apa yang dapat menarik perhatian market dan dapat membawa konsep gamenya. Penulis menggunakan refrensi dari game Princess Connect Re:Dive dan Granblue Fantasy. Hal ini dilakukan karena karakter konsep mereka menggunakan desain Chibi, dimana Chibi memiliki sifat Iconic dan bentuk base yang bulat.
menurut Scott McCloud, dalam bukunya berjudul Understanding Comics: The Invisible Art, ada tiga gaya penggambaran pada komik, antara lain realistik, ikonik, dan abstrak. Penulis ingin mengaplikasikan teori ikonik dari big triangle tersebut dalam gim yang dibuat penulis. Tujuan penulis adalah untuk membuat gambar yang lebih sederhana agar keunikan karakter dapat lebih mudah diingat pemainnya. Selain itu, bentuk ikonik dapat mengatasi keterbatasan layar smartphone yang minim atau berukuran kecil.
Untuk warna, penulis ingin menggambarkan sifat Excitement serta Competence Oleh karena itu penulis menggunakan warna merah dan biru sebagai warna dasar yang dalam Color Psychology kedua hal tersebut gambarkan serta menggunakan warna krem yang agak pucat untuk mengimbangi harmonisasi triadik dari kedua warna tersebut.