The Making of “Flawless”
“I feel liberated. I believe your flaws are actually your power”– Clara Tan. Flawless menceritakan tentang Yoona, sebuah boneka porselen yang sangat cantik, yang pekerjaannya adalah menjadi seorang model dan juga selebgram. Kehidupannya berjalan sangat baik hingga standar kecantikan dalam masyarakat yang kian meningkat membuat Yoona tertekan dan depresi. Yoona sendiri terjebak dalam pikiran depresi dia sendiri dan kebingungan hingga berhalusinasi tentang kematiannya. Sampai ia mulai menemukan sebuah titik terang, sebuah harapan, dan ia menggapainya. Harapan tersebut menjadi simbol bagaimana dia mulai menerima dirinya sendiri, bagaimana dirinya tetap sempurna apa adanya.
Dalam proses pembuatan desain karakter, penulis membuat 2 karakter yang terbuat dari porselen, Yoona dan Mannequin. Yoona sendiri memiliki beberapa penampilan. Penampilan saat dia masih porselen mulus dan juga saat dia sudah digabungkan kembali dengan Teknik Kintsugi. Yoona memiliki karakteristik muka yang bulat untuk menunjukkan sifat ramah dengan badan berbentuk jam pasir layaknya badan ideal seorang model pada umumnya. Memiliki rambut panjang bergelombang yang merupakan trend sekarang.
Penulis sendiri ingin menambahkan sentuhan dari Budaya Indonesia. Oleh karena itu penulis membuat baju yang terinspirasi dari Burung Cendrawasih. Jubah dari baju tersebut adalah Kain Batik Cendrawasih dari Papua. Ketika jubah dibuka maka kain yang awalnya tersembunyi akan terjuntai ke bawah, bagaikan ekor burung cendrawasih yang terbang.
Setelah Yoona hancur, ia disambung kembali dengan Teknik Kintsugi dengan metode Joint Call yaitu menggabungkan dua porselen yang berbeda secara estetika menjadi satu produk unik yang bersatu. Selain jenis porselennya yang berubah, bentuk rambutnya juga berubah menjadi model pixie cut.
Untuk baju Runway Kintsugi Yoona, penulis ingin membuat baju yang bisa menonjolkan bagaimana kondisi tubuhnya yang sudah menggunakan Teknik kintsugi. Dengan membuat dress sederhana berwarna putih yang akan menonjolkan Kintsuginya, ditambah dengan bagian belakang bajunya yang terbuka.
Untuk Mannequin sendiri dari segi visual, penulis membuatnya dengan karakteristik muka berbentuk segitiga untuk menunjukkan sifat sinis. Untuk badannya berbentuk jam pasir layaknya badan ideal seorang model pada umumnya. Memiliki rambut pendek bergelombang yang juga merupakan trend sekarang. Mannequin ini merepresentasikan sebuah standar kecantikan yang ada pada saat itu.
Setelah membuat konsep desain karakter, selanjutnya penulis membuatnya menjadi 3D model, diberikan rigging, dan render. Berikut hasil render setiap 3D karakter :
Untuk Environment, penulis membuat 5 Environment yang terdiri dari Memory World, Runway Stage, Mannequin Stage, Inner World, dan juga Labirin.
Setelah semua karakter telah di animasiin sesuai dengan animatic, selanjutnya penulis memberikan lighting warna sesuai dengan mood dari setiap adegan dan akhirnya di render. Berikut adalah hasil akhir dari film animasi pendek “FLAWLESS”