THE MAKING OF “BONI SI ANAK OBESITAS”

Boni si Anak Obesitas merupakan cerita tentang seorang anak yang mengalami obesitas. Penyebab Boni mengalami obesitas di karenakan Boni sangat menyukai makanan Junkfood sehingga membuat ia terkena dampak dari makanan Junkfood atau makanan cepat saji dari yang ia makan.

Boni Si Anak obesitas merupakan film animasi edukasi 2 Dimensi yang menceritakan tentang seorang anak berumur 12 Tahun yang mengalami obesitas atau berat badan berlebih. Karena mengonsumsi makanan – makanan Junk food atau yang biasa kita sebut dengan makanan cepat saji. Boni mulai merasakan dampak dari makanan – makanan Junk food yang ia makan, seperti mulai cepat lelah, susah jalan, sesak nafas, kegendutan dan diabetes. Oleh karena itu Boni berusaha ingin untuk memperbaiki itu semua dengan cara mengubah pola hidup sehat, seperti memakan makanan 4 sehat 5 sempurna serta olahraga yang teratur dan tidur yang cukup. Agar Boni bisa kembali beraktivitas dengan tubuh yang sehat dan lebih baik lagi (normal). Penulis memilih animasi 2 Dimensi pada pembuatan Animasi Edukasi ini agar lebih mudah dalam pengerjaan secara teknis dan mempermudah penulis menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada audience menjadi lebih mudah. Tujuan dari pembuatan karya animasi edukasi ini diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada penonton agar dapat memilih makanan secara lebih baik, sehingga tidak mudah sakit dan dapat memperbaiki pola hidup sehat dengan mengonsumi makanan 4 sehat 5 sempurna, olahraga dan isitrahat yang cukup. untuk menangulangi permasalahan obesitas melalui animasi edukasi

“Boni si anak obesitas”

Untuk proses pembuatan film animasi edukasi Boni si anak obesitas penulis membuatnya berdasarkan 3 tahapan pengerjaan, yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Pada tahapan pra produksi penulis mencari referensi – referensi visual, penulis mendapatkan referensi seperti karakter Panji Koming dan karakter anak dari film Laugh at the fat kid. kemudian referensi – referensi warna yang simple di sukai anak. Kemudian pada tahapan produksi penulis mulai melakukan sketsa – sketsa pembuatan karakter berdasarkan referensi yang telah dicari, kemudian hasil dari sketsa tersebut di asistensikan kepada dosen pembimbing. Supaya mendapatkan masukan kearah yang lebih baik dalam pembuatan karakter yang penulis buat untuk tugas akhir. Serta memberikan warna – warna yang dirasa cocok sesuai referensi dan masukan dari dosen pembimbing, kemudian membuat beberapa environment untuk mendukung animasi edukasi penulis, membuat storyboard, membuat animatic dan kemudian melakukan staging, dan menyelesaikannya kedalam animating di sesuaikan sesuai storyboard yang telah dibuat dan direndering. Kemudian pada tahapan pembuatan pasca produksi penulis memasukan Voice offer, Background music dan Sound effect serta penataan compositting. Terakhir dilakukan online rendering secara keseluruhan.