The Making Of “A Fair Share”

Animasi Pendek projek ini adalah animasi yang terbuat dari dongeng cerita lama untuk anak-anak, yang telah saya adaptasikan menjadi cerita versi saya yang masih mengikuti alur cerita dengan sumber dongeng tersebut dan mengikuti moral dan amanat cerita yang dongeng tersebut ingin menyampaikan kepada para pembaca, sekarang dalam pembuatan animasi pendek, serta dengan perubahan dari versi sendiri dalam cerita tersebut. Projek tersebut dibuat sebagai projek Tugas Akhir dalam bidang DKV animasi, Dengan menetapkan amanat cerita tersebut, saya ingin juga menyampaikan amanat cerita tersebut kepada para penonton, agar pesanan bisa mencapai para penonton, serta cerita dongeng tersebut bisa diingatkan lagi dan diceritakan lagi agar dongeng tersebut tidak menjadi cerita dongeng yang dilupakan, maka tujuan saya untuk mengadaptasikan dongeng tersebut dan dijadikan sebagai karya tugas akhir saya.

Berikut proyek tersebut adalah adaptasi dari dongeng berjudul “pemuda sakti dan naga putih“, dongeng untuk anak-anak kecil yang mempunyai moral tentang keserakahan. Saya, penulis tersebut, menggunakan dongeng tersebut dan mengadaptasikan sebagai cerita animasi dengan perubahan, menjadi cerita versi saya sendiri. Berikut adalah dua karakter utama dalam cerita tersebut, dengan desain yang mengikuti pakaian tradisional baju lama indonesia nusantara, dan yang cukup sederhana untuk membedakan dua karakter tersebut, Patias dan Midas.

Dongeng tersebut menceritakan dua pemuda yang berjalan kemana saja, dan dalam perjalanan mereka, mereka menemukan sebuah desa dan menggunakan salah satu rumah yang kosong untuk beristirahat. Kemudian mereka menemukan lahan yang luas dan mereka berdua bersepakat untuk menjadi pemilik baru lahan tersebut dan dibagikan menjadi dua, satu bagian untuk masing-masing. Tetapi salah satu pemuda berpikir dan menginginkan lahannya untuk diri sendiri dan berusaha untuk menipu pemuda lainnya dengan manipulasi batas yang dibuat. Tetapi gagal dan marah, akhirnya mereka berkelahi dan setelah satu pemuda hampir mati dan keluar sebuah naga, melukai si pemuda licik. Pada akhirnya mereka berhenti berkelahi dan berdua pisah dari sendiri dan mengakhiri persahabatannya.
Versi adaptasi tersebut mengikuti cerita asalnya, dengan perubahan diakhir dimana pemuda yang terluka, Patias terbunuh dan arwahnya menjadi sebuah naga, mengutuk pemuda licik, Midas untuk lahannya terhanyut dan tidak bisa dipakai untuk apapun. Merasa menyesal, Midas menguburkan temannya dan berjalan dengan sorban yang Patias gunakan.
Desain karakter Patias dan Midas tidak terlalu beda dengan sesama, dengan keduanya memakai pakaian yang mirip dengan sesama, tetapi dengan beda desain pada torso dan aksesoris yang Patias dan Midas memakai. Serta, warna yang dipakai Patias berwarna putih dan coklat muda, untuk melambangkan kebaikan karena warna terang dan sebagai protagonist. Kemudian Midas berwarna hitam, merah dan coklat tua, melambangkan dia sebagai antagonis dan juga kegelapan serta kejahatan.
Background dan Environment berletak di daerah pedesaan yang bertempat di bukit, desa dan di lahan kosong, sejak cerita tersebut memfokuskan masalah yang dialami oleh dua karakter tersebut dengan lahan kosong, terletak di belakang desa yang diketemu dan dilewati sebentar. Warna Background dan Environment tersebut mengikuti warna “colour palette” yang digunakan oleh Patias dan Midas, berwarna yang tak terlalu jauh dari warna gradien coklat, kuning dan oranye, membuat suasana environment tak terlalu terang dan cerah, tetapi cukup untuk dalam pertengahan cerahnya.
Animasi yang dijalankan memakai penggunaan “puppet tool” dalam aplikasi Adobe After Effects, dengan gambaran yang disiapkan melalui pemakaian Adobe Photoshop, dan pengumpulan para “scenes” yang telah dianimasikan dan dibuat, dengan pemakaian suara “sound effect” dan lagu untuk menyesuaikan alur cerita melewati penggunaan aplikasi Adobe Premiere.