Crayon adalah animasi singkat 2D yang di buat sebagai karya film tugas akhir. Animasi crayon mengangkat tema seorang anak penyandang autisme yang memiliki bakat menggambar namun tidak mengerti bagaimana cara menyalurkan bakat menggambarnya, dan seorang guru berusaha membimbing murid nya yang seorang penyandang autisme untuk bisa menyalurkan bakat menggambarnya ke pameran kesenian. Masalah yang ingin di angkat dalam animasi ini adalah , adanya pandangan negatif Sebagian masyarakat terhadap anak penyandang autism. Tujuan animasi ini mengangkat tema autisme adalah sebagai dukungan untuk anak penyandang autisme dalam meraih mimpi dan ingin memberi informasi secara umum tentang autism.
Salah satu faktor terbentuknya ide animasi bertemakan anak penyandang autisme adalah dikarenakan penulis memiliki pengalaman menjadi seorang Freshmen Leader di Binus University atau senior pendamping mahasiswa baru, dan pernah beberapa kali memiliki junior yang mempunyai kebutuhan khusus.

Animasi ini bertempatkan di sebuah sekolah dasar swasta di tengah kota Jakarta, dan di Gedung pameran kesenian. Dalam animasi yang penulis buat, ada 3 karakter utama , yaitu Pak Somad yang merupakan tokoh bapak guru, Iyon yang merupakan tokoh anak penyandang autisme , Ojan yang merupakan teman sekelas Iyon dan tokoh antagonis dalam animasi yang penulis buat.

Pak Somad merupakan gambaran dari sorang bapak guru yang penyayang, optimis dan sabar dalam mendidik Iyon. Pak Somad memakai baju pramuka karena menjadi cirikhas dari Indonesia dan warna orange yang cerah cocok untuk genre komedi.
Iyon digambarkan sebagai karakter yang kurang ekspresif dan memiliki wajah polos, dengan maksud penulis ingin menggambarkan cirikhas penyandang autisme secara visual. Iyon selalu membawa crayonnya yang berada di dalam tas bewarna hijau tosca kemanapun ia pergi
Ojan merupakan teman sekelas Iyon yang tidak suka dengan tingkah laku Iyon.Ojan mencoret-coret gambar Iyon agar gambar Iyon menjadi rusak. Ojan adalah karakter antagonis di dalam animasi yang penulis buat. Ojan merupakan sebuah gambaran karakter anak yang suka menjahili temannya, karakter Ojan di buat dengan tujuan ingin menyampaikan pesan ke penonton bahwa dalam proses meraih mimpi atau tujuan , pasti akan ada masalah yang datang
Animasi Pendek Crayon terinspirasi dari animasi berjudul ‘’Sensory Overload’’ karya Miguel Jiron yang bercerita tentang seorang anak autism yang mengalami sensory overload / keberisikan akibat autism yang ia punya.
Persiapan dalam film animasi pendek ini di landasi dengan berbagai riset mengenai anak penyandang autisme , seperti datang ke sekolah khusus anak berkebutuhan khusus , melakukan sesi wawancara dengan psikolog tumbuh kembang anak, wawancara dengan animator senior dari Lanting Animation, membaca buku mengenai autisme dan mencari landasan teori yang menunjang pembuatan film dari konsep visual sampai akhir visual film. Dalam kegiatan kegiatan yang dilakukan penulis seperti melakukan riset di sekolah khusus, banyak sekali ilmu yang didapatkan sehingga dapat membantu penulis dalam pembuatan cerita. Penulis menjadi lebih paham bagaimana tingkah laku seorang anak penyandang autisme dan pola pikir mereka.
Penulis berusaha mengemas tema anak penyandang autisme kedalam animasi dengan genre komedi dengan cerita yang ringan agar dapat di nikmati oleh semua orang. Penulis juga memasukkan pesan dari cerita yaitu ‘’Kita akan selalu berhadapan dengan rintangan dalam perjalanan kita meraih tujuan dan mimpi’’ .Penulis mengangkat tema ini dengan harapan bisa dijadikan hiburan sekaligus menjadi pengingat mengenai nilai kehidupan. Film animasi ini di buat dengan menggunakan Software Krita , Adobe After Effect dan Adobe Premiere.