Connection adalah sebuah film animasi pendek yang menceritakan tentang seorang anak yang sangat ingin ditemani oleh ayah nya untuk bermain, namun sang ayah selalu saja menolak karna pekerjaan.
Untuk pendekatan visual, animasi pendek “Connection” menggunakan pendekatan 2D Motion Graphic dengan gaya visual flat design. Pendekatan motion graphic penulis gunakan karena menurut penulis motion graphic memiliki keunikan tersendiri dibandingkan menggunakan pendekatan lainnya. Lalu factor simple dan minimalis dalam gaya visual flat design menjadi alasan penulis menggunakan gaya visual ini.

Konsep: Pembentukan konsep dimulai dari mencari tema topik apa yang ingin diangkat ke film pendek ini, selanjutnya penulis mengumpulkan beberapa referensi yang cocok dan sesuai dengan konsep yang penulis inginkan.

Skenario: Setelah mendapatkan referensi untuk mengembangkan skenario, penulis memasukkan insight insight pribadi dalam pengembangan cerita. Proses pengembangan skenario ini juga berulang kali di review oleh pembimbing agar unsur non-logis dalam skenario bisa diperbaiki.

Desain Karakter: Pembentukan karakter dimulai dengan sketsa berbagai desain dari tiap tiap karakter. Kemudian sketsa tersebut akan didigitalkan menggunakan aplikasi Adobe Illustrator. Setelah itu desain akan terus menerus di review oleh pembimbing sampai akhirnya penulis mendapatkan desain yang pas, sesuai, dan sempurna.

Storyboard: Pada tahap ini segala sesuatu yang terdapat pada skenario akan divisualkan dalam bentuk storyboard, meskipun semua yang di storyboard ini bisa berubah saat final film nanti.
Pre-Visualisasi: Pre-visualisasi dilakukan untuk melakukan testing semua plugin yang dibutuhkan saat produksi. Selain itu pre-vis berguna untuk mendapatkan time management yang baik.

Aset Illustrasi: Sebelum animating, penulis membuat aset visual terlebih dahulu. Aset visual ini berisikan illustrasi dari tiap tiap shot yang dibutuhkan, proses ini dilakukan berulang ulang sampai semua shot usai dibuat.

Animating: Aset visual yang telah dibuat lalu digerakkan menggunakan software Adobe After Effect. Proses animating ini dilakukan dengan menggerakkan titik-titik path dari tiap layer, namun untuk beberapa shot penulis menggunakan plugin untuk memudahkan proses animating. Plugin yang dimaksud penulis adalah plugin .Rubberhose dan juga plugin Joystick n’ Sliders.