MERANCANG ADEGAN PERTARUNGAN ANIMASI “SILAT SHOWDOWN”

Silat Showdown adalah film animasi pendek yang menceritakan seorang karyawan yang harus mempertahankan dirinya dari preman ketika menunggu angkot saat tengah malam. Penulis membuat film ini karena terdapat keresahan terhadap minat belajar pencak silat yang menurun padahal banyak film di kancah Hollywood mulai menggunakan pencak silat sebagai bela diri dalam adegan pertarungannya. Dengan menggunakan media animasi, penulis berharap penulis mampu menyampaikan adegan pertarungan menggunakan pencak silat kepada generasi muda dengan lebih menghibur serta dengan kekerasan yang telah diredam sedemikian rupa.

Dalam merancang adegan pertarungan yang menggunakan bela diri, terdapat 3 unsur yang menentukan jalannya adegan pertarungan antara lain:

Desain Karakter

Dikarenakan adegan pertarungan harus mampu menunjukan gerakan pencak silat, maka proporsi badan karakter tidak boleh terlalu ikonik. Selain itu, desain dari karakter tersebut juga menentukan jenis pergerakan dari si karakter.

Gilang

Disini Gilang adalah seorang pegawai kantoran yang mampu memperagakan gerakan pencak silat, oleh karena itu bentuk badan harus dibuat lebih kecil dan proprosi mendekati wujud manusia pada umumnya.

Preman

Karena Preman menggunakan kelebihannya dalam kekuatan, maka badannya dibuat lebih besar namun tidak diimbangi dengan ukuran kepalanya untuk meggambarkan karakternya yang agak bodoh sehingga pegerakannya cenderung straight forward dan sederhana.

Koreografi Adegan Pertarungan

Dalam merancang adegan pertarungan terdapat 2 faktor yang membuat adegan pertarungan menjadi menarik antara lain:

Technical Narrative

Dalam membuat adegan petarungan harus ditentukan strategi bagaimana cara satu karakter melawan karakter lainnya. Ini untuk menghindari adegan pertarungan yang hanya sebatas beradu pukulan.

Gilang dengan proporsi badan yang kecil, maka pergerakannya cenderung lebih lincah serta mampu menggambarkan pencak silat yang cenderung evasive, dan untuk menambah kesan lincah ditambah beberapa gerakan tricking seperi backflip, dsb.

Sementara untuk Preman yang karakternya agak bodoh, maka gerakannya cenderung straight forward, berfokus kepada tenaganya yang besar, dan sederhana

Emotional Narrative

Faktor ini menjelaskan bahwa adegan pertarungan akan menarik apabila karakter memiliki motivasi yang mendorongnya untuk bertarung. Contohnya pada animasi ini adalah Gilang berusaha mempertahankan handphone nya supaya tidak diambil oleh Preman.

Penerapan 12 prinsip animasi serta gerakan bela diri

Dalam membuat adegan pertarungan, gerakan menjadi unsur penting yang terkandung di dalamnya. Gerakan yang terdapat dalam film animasi harus mampu menerapkan 12 prinsip animasi yang terdapat dalam buku Illusion of Life karangan Ollie Johnston dan Frank Thomas. Berikut adalah 12 prinsip animasi yang terdapat dalam buku tersebut:

  1. Squash and stretch
  2. Anticipation
  3. Staging
  4. Straight Ahead & Pose to Pose
  5. Follow Through & Overlapping Action
  6. Slow In & Slow Out
  7. Arcs
  8. Secondary Action
  9. Timing
  10. Exaggeration
  11. Solid Drawing
  12. Appeal

Selain itu, karena film “Silat Showdown” menggunakan pencak silat maka penerapan gerakan pencak silat pada adegan pertarungan menjadi esensial dalam film animasi “Silat Showdown”. Penerapan gerakan pencak silat ini meliputi beberapa penggunan teknik dasar seperti teknik pukulan, hingga ke teknik yang berfungsi sebagai gerakan tambahan seperti kembangan. Penulis menciptakan film ini dengan tujuan untuk menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan dari DKV Animasi Universitas Bina Nusantara.

Penulis,

Kevin Wiyarta Salim

Kevin Wiyarta Salim