Juragan DKI merupakan board game kasual Monopoly dengan tema Kota Jakarta. Tidak seperti board game Monopoly biasanya, Juragan DKI memiliki fitur lebih dimana pemain dapat melihat informasi dari landmark-landmark yang ada di Kota DKI Jakarta. Tidak hanya itu, pemain ditemani oleh dua maskot yang terinspirasi dari ondel-ondel yaitu Bang Jaka dan Non Arta. Penulis bertujuan untuk menghasilkan game mobile berbasis Monopoly yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya Betawi dengan cara yang positif sekaligus menyediakan hiburan dengan menciptakan suasana kebersamaan.

Judul IP yang dikembangkan oleh penulis adalah “Juragan DKI.” Dalam KBBI, juragan dapat diartikan sebagai “(kata benda) sebutan orang upahan terhadap majikan; tuan; nyonya” dimana juragan itu juga dapat diartikan sebagai “pemilik” maupun “pemimpin.” Dalam permainan Monopoly, pemain pun harus berusaha menguasai tanah-tanah yang tersedia. Pemain akan menang apabila ia memiliki paling banyak uang  dengan cara membeli tanah tersebut. Karena juragan juga merupakan panggilan dari tuan dan nyonya, cocok dengan sepasang ondel-ondel yang merupakan “tuan rumah” atau simbol dari Kota Jakarta.

Nama daripada karakter Intellectual Property yang dikembangkan oleh penulis adalah “Bang Jaka” dan “Non Arta.” Sebutan abang dan none tentu seringkali terdengar dalam suatu nama kontes yaitu “Abang dan None Jakarta”, tetapi panggilan abang dan none bukan hanya merupakan nama dari suatu kontes. Dalam budaya Betawi, abang adalah panggilan kepada laki-laki yang lebih tua, dan none merupakan panggilan kakak perempuan. Nama dari Bang Jaka dan Non Arta jika digabung akan menjadi “JakaArta” yang dengan mudah terdengar seperti “Jakarta.”

Bang Jaka dan Non Arta berasal dari monumen Ondel-ondel yang terdapat di Jakarta Pusat. Keduanya memperhatikan bagaimana kondisi Ondel-ondel yang perlahan memburuk. Mereka merasa Ondel-ondel sudah tidak di apreasiasi maupun dicintai oleh masyarakat. Atas kekhawatiran mereka, mereka menjadi hidup dan mengubah penampilannya agar mendapatkan perhatian dan dicintai oleh masyarakat.

Bang Jaka merupakan salah satu maskot di permainan Juragan DKI yang terinspirasi dari ondel-ondel laki-laki. Bang Jaka merupakan maskot yang penuh dengan semangat, ekspresif, periang dan menyenangkan.

Non Arta merupakan salah satu maskot di permainan Juragan DKI yang terinspirasi dari ondel-ondel perempuan. Non Arta merupakan maskot yang feminism, periang dan baik hati, tetapi ia juga tidak mudah menyerah. Gambar dibawah merupakan perbandingan proporsi badan antar dua karakter

Gambar dibawah merupakan pion-pion pemain daripada board game monopoly tersebut. Bentuk pion diambil dari kendaraan-kendaraan umum yang ada di Jakarta seperti angkot, bajaj, taksi, dan transjakarta. Pion angkot bernama Tanta, pion bajaj bernama Ajay, pion transjakarta bernama T.J., dan pion taksi bernama Arga. Pion-pion tersebut juga secara tidak langusng menunjukkan adanya perbedaan strata sosial yang ada di Kota DKI Jakarta. Sebagian orang mampu menggunakan taksi, sebagian orang lainnya hanya dapat menggunakan angkot maupun bajaj. Agar adanya kesatuan dengar karakter, dan keseluruhan style di dalam game mobile tersebut digunakanlah bentuk dasar kubus atau persegi.

Gambar dibawah merupakan gambar layout board. Ide awal dalam membuat board dari game tersebut berkaitan dengan daerah-daerah di Kota Jakarta. Bagian tengah board merupakan daerah Jakarta Pusat, bagian atas merupakan Jakarta Utara, bagian bawah merupakan Jakarta Selatan, dan seterusnya. Nama-nama daerah di tiap petak akan bergantung kepada pembagian board seperti yang telah disebutkan. Pemain dapat mengelilingi petak yang mengitari daerah Jakarta Pusat untuk investasi dan membuat rumah hotel dan dapat mengakses informasi daripada landmark yang ada.

Berikut adalah aset properti yang dapat dibeli oleh pemain dalam permainan. Pemain dapat meningkatkan level properti mereka dengan cara upgrade. Dalam gambar diatas, semakin ke kanan, semakin mahal properti pemain sehingga semakin menguntungkan.

Tidak lupa, penulis membedakan warna pada aset property untuk setiap pemain akan tidak membingungkan.

Tidak hanya kartu property, pada permainan Monopoly biasanya terdapat action card atau yang biasa disebut dengan kartu dana umum dan kesempatan. Di dalam Juragan DKI, isi daripada action card tersebut juga memilki tema Kota DKI Jakarta.

Desain koin dibawah merupakan mata uang yang ada di dalam permainan Monopoly tersebut. Koin tersebut adalah alat tukar saat pemain membeli, membayar, maupun menjual properti yang mereka miliki. Pemain yang kehabisan koin emas tersebut akan otomatis keluar dari permainan dan kalah.

Berbeda dengan golden coin, golden money merupakan uang yang akan didapatkan ketika pemain menyelesaikan permainan. Selain mendapatkan EXP untuk naik level, pemain juga mendapatkan golden money. Golden money tersebut berguna sebagai nilai tukar jika pemain ingin membeli bermacam-macam items dan dadu yang dapat menguntungkan dalam permainan. Pemain juga dapat mendapatkan golden money dengan membelinya menggunakan mata uang nyata seperti rupiah.

Untuk memenangkan permainan, tidak hanya menggunakan keberuntungan, tetapi juga items dan dadu apa yang digunakan oleh pemain. Berikut adalah item-item yang dapat digunakan oleh pemain untuk menang dalam permainan.

Gambar dibawah merupakan contoh dari user interface game Juragan DKI. Di kiri adalah loading screen dan di kanan merupakan start menu.

Penulis merancang intellectual property dengan mobile game sebagai produk turunannya, menggunakan teknik 2D berjudul “Juragan DKI” yang merupakan permainan papan Monopoly bertema tentang Kota DKI Jakarta dengan ondel-ondel sebagai maskot utamanya. Selain itu rancangan intellectual property ini juga memiliki fungsi utama yaitu sebagai himbauan agar masyarakat lebih sadar tentang kelestarian Budaya Betawi dan juga mengenalkan Kota DKI Jakarta kepada para pemainnya. Adapun proses perancangannya, dari tahap pre-production sejumlah riset seperti wawancara, studi literatur dan pencarian referensi dilakukan penulis sebagai pendukung dalam pengembangan desain serta elemen visual tambahan lain yang nantinya diaplikasikan ke dalam tahap berikutnya, yaitu tahap production dan post-production hingga menjadi sebuah rancangan mobile game dan trailer game sebagai hasil akhir.