UTILIZING UNREAL ENGINE 4 IN THE MAKING OF “THE LOST LIGHT”

The Lost Light adalah sebuah animasi pendek yang menceritakan kisah seekor kunang-kunang yang tersesar dari habitatnya di hutan ke suatu kota yang dipenuhi lampu-lampu, yang disebabkan polusi dari cahaya buatan manusia. Dalam pembuatan film pendek ini, penulis memfokuskan pada penyajian visual yang baik.

Dalam film pendek ini, penulis menggabungkan style karakter yang iconic dengan environment yang semi-realis. Waktu pengerjaan film pendek ini terbatas, sehingga penulis perlu mencari alternatif metode rendering yang cepat dengan hasil yang baik. Oleh karena ini, penulis menggunakan Unreal Engine 4 pada film THE LOST LIGHT.

Pada scene hutan, penulis menggunakan Landscape Tool pada Unreal Engine 4 untuk melakukan sculpting bentuk dari dataran. Setelah itu, penulis menyiapkan 3 macam tekstur untuk lapisan-lapisan yang kemudian akan di painting ke landscape yang akan digunakan, berupa tekstur lapisan tanah, tekstur debu serta tekstur rumput.

Untuk menambah detail dari landscape, penulis memasukkan node rumput ke dalam grass pada material serta menggunakan foliage daun-daun, rumput, batu serta bunga-bunga. Dengan menggunakan foliage, peletakkan objek-objek tersebut dapat dilakukan hanya dengan menggunakan brush.

Dalam pembuatan Scene Kota, penulis terlebih dahulu membuat setdressing kota kasar menggunakan cube yang disusun sebagai bangunan. Setelah itu penulis melakukan modeling terhadap bangunan yang akan digunakan untuk membuat kota lebih detail, memasukkan bangunan tersebut ke dalam unreal engine 4, menyusun 3d model bangunan kota di dalam unreal engine 4, hingga memasukkan lampu-lampu untuk membuat kota lebih detail.

Untuk scene hujan, penulis membuat particle air hujan dengan menggunakan particle system pada unreal engine 4. Penulis membuat particle hujan dengan menggunakan material dengan memanfaatkan emissive color dan opacity. Penulis membuat initial velocity dari partikel nilai Z minimum dan maksimumnya berjumlah negatif agar partikel bergerak jatuh ke bawah, menambah size by speed, serta mengubah max scale dari partikel X menjadi lebih kecil dan Y menjadi lebih panjang. Lalu penulis memberikan lock axis pada rotate Z.

Untuk genangan air hujan di lantai, penulis menggunakan vertex painting untuk membuat painting dari genangan air di lantai. Untuk material ripple dari air hujan yang mengenai genangan, penulis menggunakan metode procedural menggunakan node noise dan panner untuk mengubah absolute world position pada input coordinate dari node generated band.

Dengan menggunakan unreal engine 4, penulis dapat memfokuskan pada detail-detail yang dapat meningkatkan kualitas visual dari animasi pendek yang dibuat penulis dengan waktu pengerjaan yang cepat.

Oleh: Richard Huang