Nasib puisi zaman sekarang cukup memprihatinkan. Era globalisasi yang cepat lebih terfokus ke karya-karya sastra populer seperti novel dan cerpen. Puisi menjadi terabaikan karena kurang diminati khalayak umum. Oleh karena itu penulis mencoba membawa puisi ke dunia kreatif modern, yaitu dengan mengadaptasinya menjadi animasi.

Animasi ini bercerita tentang seorang gadis bernama Mala yang menemukan buku catatan ajaib. Saat ia membukanya, ia pun terbawa masuk ke dalam dunia puisi yang ada di buku tersebut. Awalnya dunia puisi penuh dengan warna dan keajaiban, namun semakin lama nuansa puisi semakin sedih. Apa yang sebenarnya terjadi? Dan apakah Mala akan bertemu dengan sang penyair misterius?

Mala menemukan buku dan masuk ke dunia puisi

Style yang digunakan adalah style yang simple namun kaya akan efek imajinatif, sehingga terkesan seperti visual dalam mimpi. Dalam pengerjaan visualnya, penulis menggunakan warna flat tanpa shading (kalaupun ada, sangat minim). Kemudian ditambahkan overlay berbagai tekstur dan motif sesuai dengan kesan yang ingin ditampilkan.

Mala, karakter utamanya, memiliki desain yang terinspirasi dari berbagai karakter remaja perempuan yang ada di kartun Barat, namun dibuat lebih simple. Penulis memang sengaja menciptakan desain yang sederhana dan tidak mencolok karena ingin agar Mala dapat menjadi perantara yang cocok untuk semua kalangan dalam menikmati animasi ini.

Sketsa dan desain karakter Mala

Sementara itu, untuk proses animasi, penulis menggunakan gerakan yang tidak terlalu banyak, dan lebih terfokus pada suasana yang ditimbulkan. Oleh karena itu penulis memilih untuk menganimasi menggunakan Live2D Cubism 3.0.

Program Live2D Cubism sangat cocok untuk animasi raut wajah dan gerakan simple karakter, sehingga penulis menggunakannya untuk menganimasi hampir semua gerakan karakter penulis. Selain itu, animasi untuk aset lainnya seperti background, particle, gerakan angin, tetesan cairan dan kertas, penulis menggunakan Adobe After Effects.

3 Contoh efek angin, hujan, dan kertas berjatuhan

Setelah animasi, rigging, dan rendering karakter di Live2D Cubism, kemudian penambahan efek visual dan editing di After Effect, penulis pun menggabungkan semuanya serta menambahkan musik/suara menggunakan Sony Vegas Pro. Setelah semua kelar di-render, baru lah film 100% jadi dan siap ditonton.

Dengan terciptanya film animasi pendek ini, penulis berharap penonton lebih bisa merasakan makna dan keindahan puisi yang ada di dalam animasinya, sehingga menjadi tertarik untuk menikmati karya puisi lainnya.