Lima Babak Animasi Dunia

Sulit dipungkiri bahwa perkembangan animasi dunia banyak dipengaruhi oleh animasi produksi Amerika Serikat, terutama animasi komersial. Sedangkan untuk animasi alternatif yang lebih bersifat eksperimental perkembangan animasi sangat variatif dan tidak ada yang dominan. Cavalier (2011) menyebut animasi jenis ini sebagai avand-guard animation. Animasi jenis ini berkembang terutama beberapa negara Eropa seperti Perancis, Jerman, Rusia, Itali. Sedangkan negara lain di luar Eropa yang sangat menonjol secara ekperimental adalah Kanada. Stephen Cavalier (2011) dalam bukunya “The World History of Animation” membagi sejarah animasi dunia ke dalam lima babak besar yang tiap-tiap babak memiliki penandanya masing-masing yang ia sajikan secara kronologis. Lima babak tersebut dimulai sebelum tahun 1900 hingga era digital. Lima babak tersebut secara singkat adalah sebagai berikut:

1.    Pre-1900 (The origin of Animation)
Ini adalah era animasi sebelum film dan kamera serta proyektor modern ditemukan.Dimulai sejak ditemukannya gambar sekuensial di dinding-dinding gua di masa pra sejarah, hingga penemuan dan eksperimentasi mainan optik dan beragam alat yang dipicu oleh publikasi paper oleh Peter Roger pada tahun 1824 berjudul; “The Persistence of Vision Regard to Moving Object”. Penemuan tersebut antara lain seperti Traumatrope oleh seorang fisikawan asal Inggris, John Airton Paris tahun 1825, Phenakitiscope (1831) oleh Josept Plateau asal Belgia, Daedalum (1834) oleh William Horner asal Inggris yang kemudian dikembangkan oleh William F Lincoln menjadi Zoetrope pada tahun 1860, hingga penemuan praxinoscope di akhir abad 19 oleh Charles Emile Reyanud di Perancis tahun 1877.

2.    1900 – 1927 (Film Animation: The Era of Experimentation)
Ini adalah era awal atau era lahirnya sinema yang dimulai sejak tahun 1895 setelah Lumiere Brothers memperkenalkan alat yang mereka sebut “Cinematographe” di Perancis.Eksperimentasi gerak dan teknik serta sinematrografi awal film animasi berlangsung di era ini.Era yang juga terkenal dengan “silent film era” berkembang dari Eropa hingga Amerika Serikat. Film animasi pertama dengan teknik stop frame dibuat oleh orang Inggris bernama Arthur Melbourne Cooper pada tahun 1899 berjudul; Matches: An Appeal, hingga animasi panjang pertama (feature animation) oleh Lotte Reiniger di Jerman berjudul “The Adventure of Prince Achmed”. Di Amerika Serikat, Walt Disney, Emili Cohl, hingga Edison termasuk generasi pertama yang mewarnai perkembangan film animasi di negaranya hingga mendunia di era berikutnya, terutama Waltz Disney.

3.    1928 – 1957 (Film Animation: The Golden Age of Cartoon)
Ini adalah era emas animasi kartun, baik pencapaian secara komersial, teknikal, maupun artistik.Era ini sering didentikkan dengan era Disney karena di era ini Disney mendominasi animasi dunia yang diawali dengan kesuksesan Steamboat Willie yang melambungkan karakter utamanya; Mickey Mouse.Hingga animasi panjang berwarna pertama di dunia yang monumental “Snow White and the Seven Dwarfs” rilis tahun 1937.Namun di era ini juga bermunculan kreator dan animatior dengan karya-karya animasi-animasi kartun yang populer selain Walt Disney seperti James Stuart Blackton, Otto Mesmer, Pat Sullivan, Fleicher Brother, Lotte Reiniger, dll.

4.    1958 – 1985 (The Televison Age)

Animasi era televisi dimulai sejak tahun 1958 ketika medium elektronik baru bernama televisi mulai menggeser dominasi layar lebar di bioskop sebagai medium baru untuk menikmati film animasi.Animasi hadir di rumah-rumah dan mulai diproduksi secara serial dan kontinyu.Selain serial animasi juga merambah iklan komersial di televisi. Proses produksi yang cepat dan praktis berkembang pada era ini karena tuntutan waktu produksi yang cepat. Maka muncullah limited animation dalam proses produksi animasi untuk kebutuhan program televisi yang padat. Di era ini, animasi jepang yang terkenal dengan anime mulai mendominasi dunia melalui serial animasi buatan mereka, dan dianggap mampu menyaingi dominasi Amerika Serikat dalam industri animasi dunia.

5.    1986 – 2010 (The Digital Dawn)
Penemuan teknologi digital turut mempengaruhi perkembangan animasi dalam banyak aspek.Kemampuan teknologi digital yang mampu menghadirkan visual yang photo realistik menjadi kekuatan animasi era ini.Banyak hal terutama dari aspek produksi yang berubah dari era sebelumnya setelah kemunculan teknologi digital.Yang berperan penting dalam era ini adalah diadakkanya event penting komputer grafis tahunan SIGGRAPH (Special Interest Group on Graphic and Interactive Technique) sejak tahun 1974. Kemudian berdiri Lucas Film dan ILM (Industrial Light Magic) tahun 1975 Sekaligus merilis film dengan teknologi motion camera, Star Wars Episode IV; A New Hope. Baru pada tahun 1986 berdiri Pixar studio sebagai studio animasi digital pertama, disusul Digital Domain pada tahun 1993, dan Dreamworks SKG tahun1995Penanda besar era ini adalah dirilisnya animasi 3D panjang pertama Toy Story oleh studio Pixar pada tahun 1995 setelah melakukan riset dan produksi melalui studio animasi PIXAR yang didirikan oleh Steve Jobs pada tahun 1986. Bebebapa film yang mencoba menerapkan teknologi digital antara lain Tron dan Star Trex II yang rilis pada tahun 1982.; Namun dampaknya melalui capaian visual yang lebih baik baru terasa setelah 10 tahun kemudian (akhir tahun 80an hingga tahun 90an) terutama melalui visual effect pada film seperti Who Framed Roger Rabbit, Terminator II, Forest Gump,Beauty and the Beast, hingga Jurrasic Park, dll. Hingga awal puncaknya yang ditandai dengan dirilisnya film animasi panjang tiga dimensi pertama di dunia “Toy Story” pada tahun 1995 oleh studio animasi Pixar.

Munculnya Toy Story dianggap sebagai tonggak baru film animasi tiga dimensi di era digital. Maka hingga saat ini, bentuk, media, industri, teknologi, cerita, dsb dalam film animasi telah mengalami perubahan yang sangat luar biasa jika dibandingkan dengan awal film animasi pertama ditemukan. Animasi muthakir di era digital global termasuk yang hibrid dengan film live shot seperti Lord of the Ring, Transformer, Narnia, The Hobbit, dan animasi 3D seperti Madgaskar, Finding Nemo, Cars, Toy Story 3, Monster Inc, Sherk, Ice Age, Brave, Frozen, dsb, yang rilis hampir sepanjang tahun adalah bentuk kompleksitas animasi yang sudah jauh melampaui era-era sebelumnya, baik dari sisi bentuk/rupa, gerak animasi, teknologi, media, cerita, dsb. Kompleksitas yang menonjol terutama mewujud pada detail dan gerak yang melampui realisme (hyperrelisms) yang memungkinkan segala fantasi, cerita, dan imajinasi visual yang tidak bisa diwujudkan di era-era sebelumnya kini menjadi nyata dan seolah hadir dalam realita berkat kecanggihan teknologi digital. Setelah itu laju animasi digital tak terbendung hingga kini.

Reference

Cavalier, Stephen (2011), The World History of Animation, University of California Press, California.

 

Arik Kurnia, S.Sn., M.T.