Designing Character Creation and Concept
Karakter adalah unsur penting dalam penciptaan sebuah karya visual, mulai dari karya animasi, komik, hingga termasuk IP (Intellectual Property). Sebagai dasar dari karya visual, proses perancangan karakter sangatlah penting karena menjadi salah satu elemen dasar pembentukan sebuah IP. Dalam penciptaan karya tugas akhir penulis, 13th Box, proses penciptaan karakter dilakukan dari sejak awal penetapan tema cerita, hingga konsep dan mulainya proses desain itu sendiri. Meskipun terkesan mudah, namun proses ini sebenarnya lebih rumit dari yang terlihat karena memerlukan proses pemikiran yang mendalam terlebih dahulu.
Pertama-tama, desain karakter harus menunjang tema, plot, dan cerita dari karya visual itu sendiri. Hal-hal yang harus dipikirkan adalah apa pesan yang ingin kita sampaikan melalui karya visual kita, dan karakter yang kita buat untuk disertakan dalam karya visual ini harus turut dapat membantu menyampaikan pesan tersebut. Mulai dari gaya visual, latar belakang, hingga fashion style dari karakter tersebut, semua harus sesuai dengan tema dari karya visual yang kita buat, sehingga tidak terjadi ketidakcocokan yang mengacaukan kesetaraan dari keseluruhan karya. Contohnya, apabila kita membuat cerita yang bertempatkan di jaman perang dunia, janganlah membuat karakter yang menggunakan gaya fashion modern seperti jaket varsity dengan headphone. Hal ini dapat menyebabkan ketidakkonsistenan cerita. Akan tetapi, dalam beberapa kasus hal ini dapat dilakukan apabila didukung oleh tema cerita, misalnya mengenai perjalanan waktu, yang dapat menjelaskan mengenai ketidakcocokan antara pakaian karakter dengan latar waktu dan tempat dari cerita karya visual tersebut.
Mendesain seorang karakter juga perlu dipikirkan mengenai latar belakang penciptaan dari karakter itu sendiri. Seperti apakah sifatnya, kondisi masa lalu, ekonomi, latar belakang keluarga, semua itu harus terpancar dari desain karakter tersebut. Contohnya, ketika mendesain seorang tokoh anak gadis tomboy, dapat memberikan gaya berpakaian yang menggunakan celana jins, sepatu kets, jaket, dengan potongan rambut pendek. Selain itu pula diberikan raut wajah, fitur-fitur fisik, serta gesture tubuh yang mendukung kepribadian ini, sehingga orang yang melihat dapat mengasosiasikan karakter tersebut kepada kepribadian utama dari karakter tersebut. Perlu diingat bahwa setiap detil kecil yang kita buat dan letakkan dalam desain karakter tersebut haruslah berperan dalam menyampaikan pesan dalam cerita yang kita buat. Apabila menemukan kesulitan dalam proses ini, disarankan untuk mencari beberapa referensi. Proses pencarian referensi dilakukan guna untuk mengambil inspirasi dari tokoh karakter yang sudah ada sebelumnya, yang kemudian dijadikan sebagai ide untuk karakter yang akan kita buat untuk karya kita. Akan tetapi, proses ini tidak bisa disamakan dengan menjiplak, karena proses ini hanya sekedar mengambil referensi sebuah elemen atau aspek tertentu dari karakter yang sudah ada, lalu mendaur ulang kembali elemen tersebut untuk diimplementasikan dalam karya kita.
Pendek kata, proses pembuatan karakter melibatkan proses pemikiran yang dalam dan matang, karena karakter adalah unsur penting dalam sebuah karya visual. Karakter yang tercipta dari hasil proses pemikiran yang benar dan matang bukan hanya mendukung serta memperkuat karya visual tersebut, namun juga dapat menjadi selling point dari sebuah karya visual.
Penulis.
Celine Mettadewi
Comments :