The Making of “High Flyer”

hf1

Film animasi pendek “High Flyer” ditujukan sebagai bahan renungan bagi kebanyakan orang pada jaman yang serba mudah dan sudah sangat maju saat ini. Banyak orang yang dulu bercita-cita harus kandas di tengah jalan karena mudah menyerah. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan dunia mulai membutakan sebagian orang dan memilih untuk melakukan sesuatu yang mudah dan cepat menghasilkan daripada harus berlama-lama untuk mencapai apa yang sebenarnya mereka inginkan. Dalam animasi ini diberikan gambaran tentang bagaimana seorang individu atau bahkan semua orang bereaksi terhadap cita-citanya. Tidak menyerah di tengah jalan dan selalu berani mengambil resiko merupakan inti penyampaian pesan dari film ini. Film animasi pendek “High Flyer” menyiratkan problematika tersebut ke dalam sebuah animasi 2D yang bercerita tentang tiga orang sahabat yang mengejar cita-cita mereka, walaupun dalam perjalanannya mereka menemui permasalahan, namun perjuangan tetap harus dilanjutkan dan mereka tidak menyerah pada keadaan ataupun masalah yang terjadi.

Teknik 2D animasi dipilih dalam pembuatan film animasi pendek “High Flyer”. Saya menggunakan software untuk mempersingkat waktu pengerjaan animasi 2D. Pada awalnya saya mengumpulkan video referensi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber untuk mempelajari setiap gerakan yang akan saya buat. Dari gerakan tersebut kemudian dimodifikasi sesuai kebutuhan film, baik menjadi lebih rumit ataupun menjadi lebih simple. Animasi yang diprioritaskan adalah semua gerakan dinamis dalam olahraga bola basket. Dalam proses animasi ini saya juga menggunakan teknik straight ahead animation. Teknik ini tidak melalui proses blocking gerakan yang menggambar gerakan kunci terlebih dahulu. Straight ahead lebih mengutamakan ide-ide spontan dari animator sendiri untuk mengembangkan gerakan animasi sesuai imajinasinya, jadi tidak ada patokan jumlah frame ataupun aksi yang terjadi dalam animasi tersebut. Saya hanya menggambar dari frame 1 hingga frame terakhir. Proses ini saya terapkan pada semua animasi gerakan dalam basket. Sebaliknya untuk beberapa gerakan yang umum saya menggunakan teknik pose to pose, menggambar gerakan kunci terlebih dahulu kemudian menambahkan in-between.

Langkah pertama saya melakukan rough sketch untuk mendapatkan kesan secara keseluruhan dari setiap gerakan animasi, dilanjutkan dengan merapikan line art dan langkah terakhir coloring setiap gambar dalam tiap frame. Film animmasi pendek ini menggunakan setting 24 frames per second, dengan on twos pada kebanyakan animasi yang ada dalam film.

hf2

hf3
Background dan Environment dalam film ini juga menggunakan teknik 2D dan software dalam pembuatannya. Untuk animasinya saya menggunakan software tambahan khusus video editing untuk mempermudah.

hf4

Demikianlah proses pembahasan dalam pembuatan film animasi pendek “High Flyer”. Dalam animasi pendek 2D, penting untuk merencanakan proses pembuatannya dan memprioritaskan setiap gerakan animasi yang memegang peran penting dalam film, dikarekanakan keterbatasan waktu pengerjaan. Usahakan pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Semoga animasi ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Penulis,

Marcellino Johannes Paulus Tan