Short Animation “Loep” by Raissa Pratista
Loep merupakan sebuah film animasi pendek yang menceritakan mengenai seorang penjaga perpustakaan yang menemukan suatu kaca pembesar yang tidak biasa. Kaca pembesar itu ia temukan dalam sebuah buku berjudul “The TRUTH” dan saat diarahkan pada suatu objek, alih-alih ia memperlihatkan pembesaran objek tersebut, kaca pembesar ini memperlihatkan objek hanya sebagai sebuah kata yang mewakili objek tersebut. Di tengah keterkejutan dan kegembiraannya ini, muncul lah rasa ingin tahu mengenai apa yang akan terlihat apabila ia mengarahkan kaca pembesar itu pada dirinya sendiri.
Pada film ini terdapat 3 karakter, yaitu si pemeran utama yang merupakan penjaga perpustakaan, seniornya yang satu profesi dengannya, dan seorang penulis yang sebenarnya adalah pemeran utama itu sendiri. Untuk style desain karakter dibuat sederhana karena alur cerita pada film ini juga sederhana, tetapi karena mood yang ingin ditampilkan adalah misteri, maka warna yang digunakan pada film ini bernuansa coklat keemasan.
Desain pemeran utama dibuat dengan model rambut dikepang dua untuk menunjukkan perbedaan umur dengan senior. Kedua karakter ini juga mengenakan kacamata untuk mempertegas sifat kutu buku mereka yang juga merupakan salah satu ciri-ciri stereotip penjaga perpustakaan. Untuk karakter penulis sendiri digambarkan dengan seseorang yang tidak terlihat wajahnya sama sekali, tetapi ada beberapa bagian yang dengan jelas memperlihatkan bahwa ia adalah orang yang sama dengan pemeran utama, seperti kacamata, kepang rambut, dan kancing di baju. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan perbedaan pada kedua karakter ini, tetapi di sisi lain juga memberikan persamaan pada mereka sehingga penonton masih dapat mengasosiasikan kedua karakter ini sebagai orang yang sama.
Selain desain karakter, penulis juga cukup memperhatikan detail-detail yang ada pada background atau properti-properti lain yang mendukung kisah film ini. Contohnya seperti patung marionette yang menarik perhatian pemeran utama sehingga ia menemukan kaca pembesar tersebut. Desain patung ini merupakan salah satu ‘petunjuk’ mengenai akhir film ini sekaligus salah satu esensi pada film ini, dimana marionette yang dikendalikan oleh benang juga mengendalikan dua boneka. Selain patung ini, desain lukisan yang menjadi petunjuk utama bagaimana si pemeran utama dapat melihat dirinya sendiri di kaca pembesar juga memiliki konten yang sama dengan patung marionette. Pada lukisan itu terlihat sebuah boneka, dimana hal tersebut dapat dilihat dari sendi-sendinya, yang asap pipa rokoknya naik ke atas dan turun kembali ke bawah menjadi benang. Petunjuk yang lainnya adalah bayangan-bayangan paling gelap yang ada pada film ini dipresentasikan dengan suatu kata-kata yang mendeskripsikan objek di mana bayangan itu berada. Ide dasar dari penggunaan kata-kata ini adalah penggunaan teknik arsir yang biasanya dimaksudkan untuk menunjukkan bagian yang lebih gelap, dalam hal ini goresan diganti dengan kata-kata.
Berikut beberapa screenshot dari film Loep
Demikian sekilas mengenai film animasi Loep ini, semoga dapat menginspirasi.
Penulis,
Raissa Pratista
Comments :