The Story of “The Artist”
THE STORY : Pernahkah kita menyadari bahwa waktu itu berjalan begitu cepat ? waktu adalah hal yang paling berharga di dalam dunia ini. Kita tidak dapat mengulang waktu yang telah terlewatkan dan cenderung terjadi penyesalan yang sangat mendalam terhadap berbagai hal. Di era modern sekarang ini banyak anak – anak muda tidak menghargai waktu yang ia miliki. Terlebih waktu bersama orang yang kita sayangi. Berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri, saya ingin mengingatkan kembali kepada anak – anak muda sekarang ini bahwa yang terpenting dalam hidup ini adalah waktu yang kita dapat hidup bahagia bersama orang yang kita sayangi. Karena jika semua itu telah terlambat, hanya ada penyesalan yang mendalam dan keterpurukan yang menanti. Pada artikel ini, saya akan membahas proses pembuatan dari film pendek ini.
The Artist bercerita tentang seorang pria yang ingin membahagiakan orang yang disayanginya tetapi maut memisahkan mereka, dan ia hidup di dalam sebuah penyesalan.
The Artist adalah sebuah film animasi pendek yang mengangkat sebuah konsep Classic Broadway. Film ini sendiri memiliki alur cerita yang dramatis sehingga diharapkan pesan moral yang terkandung di dalamnya dapat tersampaikan dengan baik.
Proses awal pembuatan animasi ini dibentuk dengan konsep cerita dan juga desain – desain visual yang akan digunakan. Pemilihan style visual dan warna adalah yang menjadi hal terpenting untuk mendukung film ini.
Konsep cerita ada baiknya didukung oleh konsep visual dari cerita itu sendiri. Karena dengan adanya konsep visual kita dapat melihat dan membayangkan secara langsung bagaimana hasil akhir yang ingin dicapai nanti. Konsep visual itu juga dapat membantu kita untuk menentukan peletakan kamera dalam film.
Proses Pembuatan karakter The Artist dimulai dengan pembuatan konsep yang sesuai dengan tema latar belakang film ini. Karakteristik bentuk, kostum, dan pemilihan warna dari karakter ini dibuat berdasarkan kecocokan yang sesuai dengan film. Contohnya saya membuat kostum kedua karakter mengikuti era 1940an di eropa yang merupakan eranya live show entertainment yang merupakan konsep keseluruhan dari film ini.
Tone warna yang dipakai untuk film ini adalah warna – warna soft dari gabungan warna primer merah, orange, dan biru. Pemilihan warna tersebut adalah untuk memberi kesan romantis dalam film. Permainan komposisi peletakan objek juga menjadi hal yang paling penting untuk mendukung sebuah film.
Demikian sekilas yang dapat saya bagi dari proses dibalik pembuatan film animasi pendek The Artist ini. Semoga artikel ini dapat membantu dan menginspirasi bagi kalian yang telah menyimaknya. 🙂
Comments :