Animasi Edukasi Bahasa Jerman “Poldi – Obstsalat”

h1

 

Animasi selalu memiliki ruang tersendiri di hati anak-anak. Inilah kekuatan yang mampu menjadikan animasi sebagai media pembelajaran di era modern. Salah satunya, mempelajari Bahasa Jerman.

Bahasa Jerman mungkin bukan hal pertama yang akan tercetus oleh orang tua ketika ingin mengajarkan bahasa asing kepada anaknya. Akan tetapi seiring perjalanan waktu, terbukti Bahasa Jerman telah menjadi bahasa yang semakin difavoritkan di beberapa segmen masyarakat tertentu, khususnya yang ingin melanjutkan studinya ke Jerman. Tidak sedikit juga sekolah mau pun institusi yang mengajarkan Bahasa Jerman. Namun sayangnya pembelajarannya sering kali baru dimulai di usia remaja, padahal sama seperti Bahasa Inggris, Bahasa Jerman memiliki tingkat kesulitannya sendiri dan akan lebih baik jika dimulai sedini mungkin. Media-media yang dapat membantu pembelajaran bahasa ini pun belum seberagam Bahasa Inggris yang dapat kita temui di majalah, televisi, atau lainnya. Oleh karena itu, penulis menyiapkan karya animasi edukasi Bahasa Jerman ini sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dikhususkan untuk anak-anak.

h2

“Poldi – Obstsalat” hadir dengan karakter utamanya yaitu Poldi bersama peliharaannya bernama Miu, mengajak penonton membuat Obstsalat atau Salad Buah sembari mengenal beberapa kata dalam Bahasa Jerman. Poldi memiliki suara imut yang sangat khas, membuatnya mudah disukai oleh siapa pun.

Di awal proses pembuatannya, penulis menentukan terlebih dahulu karakter dan tema apa yang perlu diangkat. Penulis sengaja mencari tema yang dekat dengan target market, agar pembelajaran bahasa dapat sampai dengan efektif dan efisien. Pemahaman bahasa harus dimulai dari kebiasaan dan hal-hal yang ditemui sehari-hari. Berlandaskan hal tersebut, ditetapkan lah tema buah-buahan dengan karakter seekor monyet dan ulat. Tema buah-buahan sengaja dipilih karena dekat sekali dengan kehidupan anak-anak. Tidak hanya itu, pemilihan tema juga sebagai kampanye tersirat agar lebih banyak lagi anak-anak yang mau mengonsumsi buah-buahan.

Setelah menentukan tema dan karakter, penulis menyusun jalan cerita yang sederhana dan mudah dipahami alurnya oleh penonton. Baru berikutnya penulis mulai me-modelling, texturing, rigging, animating, rendering, dan terakhir menambahkan lagu dan sound effect. Gaya yang dipakai yaitu pengolahan 3D yang dirender menjadi 2D. Teknik render yang dipakai yaitu default dan sengaja tidak memakai bayangan sama sekali agar warna texture tetap cerah dan tidak redup. Dengan teknik render ini, akan mempercepat proses rendering dan memberi rasa yang baru di kala banyak yang berlomba-lomba mencapai hasil realis menggunakan Vray.

h3

Berikut beberapa screenshot dari animasi “Poldi – Obstsalat”.

h4

Singkat kata, semoga animasi edukasi Bahasa Jerman ini mampu menjadi media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi anak-anak. Tidak hanya itu, besar harapan penulis agar Bahasa Jerman semakin berkembang di Indonesia dan karya “Poldi – Obstsalat” ini dapat menambah koleksi karya-karya animasi yang sudah ada sebelumnya. “Poldi – Obstsalat” dapat dinikmati di www.youtube.com/poldiobstsalat

Semoga artikel ini dapat menginspirasi banyak orang. Terima kasih.

 

Best regards,

Gracia Anindita Handaruni 2014