w5

Generasi dewasa muda yang mulai berpenghasilan seringkali binggung bagaimana cara memanfaatkan uang yang diperolehnya, tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan uangnya terutama agar tidak cepat habis. Padahal selain menabung, kita dapat memanfaatkan uang kita untuk investasi.

Tapi memang, berdasarkan kenyataan, saat ini pendidikan finansial di Indonesia masih sangat minim. Belum lagi pemberitaan buruk mengenai investasi bodong dan modus penipuan uang lainnya. Sehingga tak heran investasi nampak sebagai suatu permainan uang atau spekulasi yang risikonya diluar kendali kita. Investasi menjadi momok yang menakutkan.

Karenanya penulis mengangkat tema finansial – reksa dana ini karena dari pengamatan dan pengalaman penulis sendiri reksa dana dapat menjadi titik awal yang baik dan aman untuk kita mulai belajar berinvestasi, karena dengan adanya peran manajer investasi, dengan pengetahuan minim pun kita tidak perlu kuatir apakah investasi kita akan efektif atau tidak nantinya. Kiranya melalui edukasi ini penulis berharap generasi dewasa muda dapat tercerahkan dalam mengelola keuangan mereka.

w4

Tahap awal pembuatan film ini dimulai dengan pembuatan Ideaboard. Hal ini dilakukan dengan membagi tiap materi ke beberapa bagian seperti bab dalam buku ( kertas memo hijau) dan kemudian dilengkapi dengan materi turunannya ( kertas memo kuning). Dari sini dapat diketahui berapa banyak materinya dan dapat kita seleksi materi mana yang tidak diperlukan atau disederhanakan. Berangkat dari sini, lalu dibuatlah naskah sekaligus dengan storyboard awal. Di situ juga kemudian diputuskan untuk membuat edukasi ini dengan metafora kendaraan umum. Naskah dan storyboard, hal ini dibuat serentak karena pertimbangan bahwa visual finansial yang berupa angka juga ilustrasi-ilustrasi  finansial yang mungkin akan terlalu kompleks dan sulit terealisasi jika tidak diketahui dari awal. Tahap penceritaan mengikuti prinsip dari buku Art of Explanation karya Lee LeFever (2012) yaitu dimulai dari tahap Why? ( Kenapa harus memakai reksa dana ) hingga ke tahap How? ( Bagaimana cara kerja reksa dana, cara pakainya). Akumulasi dari proses ini yang terangkum dalam storyboard akhir.

w3

Berdasarkan hasil layout dari storyboard, aset visual kemudian dibuat. Kesan finansial yang tegas , profesional dibangun melalui menggunaan font dan asset non-karakter. Sementara aset karakter dibuat dengan gaya kartun untuk memberikan kesan fun untuk mengurangi kesan terlalu serius/ tekanan dari pembahasan materi. Referensi karakter sendiri diambil  dari beberapa referensi seperti aplikasi Waze ( karena berhubungan dengan transportasi) , Timmy dari The Fairly OddParents, Peacock dari game Skullgirl.

Demikianlah proses pembuatan animasi edukasi ini yang dapat penulis jabarkan. Penulis berharap ke depannya lebih banyak lagi edukasi finansial yang dapat dibuat karena memang topik / materi ekonomi sangat kompleks untuk digali lebih lanjut dan memang diperlukan untuk kemajuan ekonomi masyarakat kita dan kiranya animasi ini dapat mendorong generasi mendatang untuk mempertimbangkan usulan tersebut.

w1

Animasi edukasi ini dapat disaksikan di https://youtu.be/Qri-buJZALs

Penulis,
Yohann Alexander