asaq

Berdasarkan novel karangan I Tsu Baskara

“Eurgava – Fight for Haaria” adalah upaya untuk menciptakan pembuatan ulang atau remake berdasarkan novel berjudul “Eurgava – Epos Awal Dunia Sudarot” yang dikarang oleh I Tsu Baskara. Sebagai IP dalam bentuk browser game, konten dalam cerita Eurgava mampu diangkat dengan bantuan interaksi dan audio-visual. Novel “Eurgava – Epos Awal Dunia Sudarot” itu sendiri mengisahkan cerita fantasi kehidupan Dunia Sudarot yang telah berlalu seribu tahun sejak peradaban di dalamnya meninggalkan zaman batu. Sehingga dalam remake “Eurgava – Fight for Haaria”, penggambaran dunia di dalamnya akan dibuat dengan referensi peradaban zaman perunggu seperti era mesopotamia kuno dan mesir kuno.

asqq

Sebagai IP, tidak ada keterikatan gaya visual yang mengharuskan “Eurgava – Fight for Haaria” memakai satu gaya visual. Seperti pada trailer yang dibuat untuk browser game “Eurgava – Fight for Haaria” seluruh konten diciptakan dengan gaya visual kartunik 3D dan bentuk siluet tokoh-tokohnya mengikuti teori Florence Littauer dan Rudolf Steiner tentang empat kepribadian. Namun adaptasi “Eurgava – Fight for Haaria” dalam bentuk webcomic, merchandise, dan produk-produk lainnya bisa dibuat dengan gaya visual lainnya.

Dalam pengembangannya, “Eurgava – Fight for Haaria” akan diperluas dengan memanfaatkan penggalian cerita dan konten yang sudah ada di dalam cerita tersebut. Sinopsis dasar “Eurgava – Fight for Haaria” menceritakan perjalanan pulang Heizi sang tokoh utama ke kampungnya yang ternyata dijarah perampok. Dengan mengumpulkan orang-orang yang tersisa dari perampokan tersebut, Heizi akan mulai membangun kembali kampungnya, menemukan orang-orang kampungnya yang ditangkap dan dijual sebagai budak, dan mencari saudara-saudaranya yang hilang sejak perampokan di kampungnya. Berangkat dari sinopsis ini, dan dengan memanfaatkan fanpage yang sudah ada sejak novel “Eurgava – Epos Awal Dunia Sudarot”, browser game, merchandise, dan webcomicnya bisa dipublikasikan dari sana.

ascwe

Dalam jangka panjang jika momentum branding “Eurgava” sebagai IP berhasil terjaga, “Eurgava – Fight for Haaria” bisa merambah ke berbagai media seperti chat stickers, meme, cosplay, bahkan termasuk modul video game lain seperti misalkan Little Big Planet 3. Ada juga kemungkinan besar untuk membuat prekuel atau sekuel atau bahkan cerita lain tentang “Eurgava”, bisa dengan subjudul yang berbeda.

dwew

Penulis.Pada akhirnya, cerita fantasi adalah konten dan menjadikan cerita fantasi tersebut sebagai sebuah intellectual property adalah jalan untuk menciptakan branding. Cerita dalam novel “Eurgava – Epos Awal Dunia Sudarot” sudah mengandung banyak konten yang bisa diangkat. Dengan mengolah visualisasi novel tersebut di bawah judul “Eurgava – Fight for Haaria”, akan muncul begitu banyak jalan untuk mengkomersialisasikan konten-konten di dalam cerita ke dalam bentuk produk apapun: Aspek visual tokoh atau latar yang telah dimatangkan bisa diolah menjadi merchandise, cerita baru terkait yang telah dirampungkan bisa diolah menjadi komik, novel baru, video game, serial animasi, dan lain-lain.

Ibrahim Indra Baskara