con1

Connection adalah film pendek animasi karya Shellen yang bercerita tentang seorang gadis bernama Lily yang tinggal di era komunikasi hanya dilakukan melalui pesan digital. Setiap hari komunikasi dilakukan tidak lagi dengan perkataan atau interaksi satu sama lainnya, melainkan melalui proses digital yang akan menyampaikan berbagai hal hanya melalui tulisan pada layar (muka) tiap orang. Lily tidak lagi merasakan makna koneksi yang sebenarnya dalam berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Hingga suatu hari Lily bertemu dengan Ben yang ternyata adalah teman masa kecilnya. Melalui Ben, Lily teringat kembali koneksi yang ia rasakan ketika orang-orang masih berinteraksi satu sama lain.

con2

Pada artikel ini, saya ingin membahas proses pembuatan film Connection ini.

Pertama, saya menyiapkan konsep cerita ini, ketika cerita telah rampung, saya mulai membuat karakter dengan sketsa-sketsa, setelah karakter fix, saya lanjutkan dengan mewarnai tiap karakter dengan warna-warna yang terlihat eye-catching seperti warna-warna pastel. Untuk karakter Lily, saya menggambarkan dia dengan rambut pendek dengan balutan casual dress. Untuk karakter Ben, ia mengenakan seragam kantoran yang rapih tetapi tetap terlihat santai. Dan untuk karakter Flux, karena Flux adalah karakter yang tidak terlalu banyak berekspresi, saya menggambarkan ia sebagai sosok gemuk yang lamban.

con3

Selanjutnya, saya menyiapkan background. Untuk bagian background saya mengambil konsep berwarna hitam putih pada kota Jakarta. Saya membuat background menjadi hitam putih untuk menggambarkan suasana kelam dan suram tanpa adanya interaksi orang-orang di kota tersebut.

Namun pada akhir cerita, suasana kota akan terlihat berwarna kembali ketika orang-orang mulai menyadari apa arti koneksi yang sebenarnya, yaitu koneksi yang sebenarnya dapat dirasakan ketika kita mau berinteraksi secara langsung terhadap orang lain.

Berikut beberapa scene pada film Connection:

con4

Saya membuat cerita ini berdasarkan pada proses kehidupan sehari-hari. Dengan harapan bahwa penonton juga dapat merasakan bahwa kondisi lingkungan sekarang telah jauh berbeda dengan masa dimana anak-anak masih bermain dengan bebas di alam, bukan hanya berinteraksi melalui dunia digital semata. Harapan saya dari film animasi pendek “Connection” sangatlah sederhana, agar penonton dapat mengingat kembali bagaimana komunikasi yang sebenarnya dapat dirasakan, bukan hanya melalui pesan text pada dunia digital, melainkan berinteraksi satu sama lain. Ikatan dalam berkomunikasi merupakan sebuah nilai yang sangat langka lagi eksistensinya dalam jaman serba moderen ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menginspirasi. Terima Kasih.

Regards,

Shellen